Kendang Gelap Komisi Energi
Edisi: 49/42 / Tanggal : 2014-02-09 / Halaman : 32 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Anton Septian, Kartika Candra, Khairul Anam
Dua bulan sebelum ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, Rudi Rubiandini hampir selalu berhubungan dengan Komisi Energi atau Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat. Dari urusan sederhana seperti buka bersama pada bulan puasa hingga yang paling rumit, misalnya "mengawal" tender di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas, lembaga yang ia kepalai.
Salah seorang yang aktif mengontak Rudi adalah Sutan Bhatoegana, Ketua Komisi Energi DPR. Sutan berulang kali mempertemukan Rudi dengan pengusaha energi, antara lain Deni Karmaina. Mereka bertemu di Klub Bimasena lantai 2, di belakang Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada 28 Juli 2013 siang. Di depan Sutan dan Rudi, Deni melontarkan komplain soal kesulitannya memenangi proyek di SKK Migas.
Sutan tak menyangkal pernah mengantar pengusaha bertemu dengan Rudi. Tapi, kata dia, bukan untuk menitipkan pengusaha itu. Menurut Sutan, setelah Rudi diangkat sebagai Kepala SKK Migas pada Februari 2013, banyak pengusaha yang mengeluh selalu kalah dalam tender padahal syaratnya sudah terpenuhi. Kenapa tak ditanyakan dalam rapat kerja di DPR? "Nanti dibilang pesanan. Kan, bisa ramai," ujarnya, Selasa pekan lalu.
Rudi pulang lebih dulu dari Bimasena ke rumahnya di Jalan Brawijaya VIII Nomor 30, juga di Jakarta Selatan. Tak berapa lama, Sutan menyusul ke tempat tinggal Rudi itu. Tuan rumah menerimanya di ruang tamu. Menurut Rudi, kali itu Sutan menyampaikan unek-unek koleganya di Komisi VII yang kecewa terhadap kepemimpinannya di SKK Migas. "Sampai ada sekelompok anggota DPR yang menginginkan saya mundur atau diturunkan," kata Rudi, seperti tertera dalam dokumen persidangan.
Rudi bertanya kepada Sutan mengenai US$ 200 ribu yang ia serahkan kepada Tri Yulianto, anggota Komisi Energi dari Partai Demokrat, dua hari sebelumnya. "Pak, sudah nyampe, kan?" ujar Rudi. "Sudah, beres!" jawab Sutan ditirukan Rudi. Duit itu adalah "tunjangan hari raya" atau THR yang diminta Komisi Energi lewat Sutan. Lebaran 2013 tinggal hitungan hari.
Menurut Rudi, Sutan mengingatkan bahwa jumlah anggota Komisi VII ada 54 orang. Ini membuat Rudi putar otak untuk mencari tambahan US$ 340 ribu lagi agar tiap anggota…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…