Bersama Difabel Melawan Krisis

Edisi: 50/42 / Tanggal : 2014-02-16 / Halaman : 08 / Rubrik : JTM / Penulis : Endri Kurniawati, Edwin Fajerial,


Ruangan berukuran 2,5 x 10 meter di kawasan Sidosermo, Surabaya, itu sesak oleh aneka rupa barang. Di sisi-sisinya berjejer sekitar 20 mesin jahit. Pola dan kain bahan aneka barang produksi bertumpuk-tumpuk. Di belakang ruang jahit terdapat ruangan seukuran 5 x 4 meter. Terkesan lega, ruangan ini tempat untuk menggunting pola, menyablon, dan mengemas barang-barang hasil produksi.

Di dua ruangan itu, 45 pekerja tekun menggarap barang-barang kerajinan untuk Tiara Handicraft. Hasil produksinya berupa pakaian, tas, dompet, boneka, dan suvenir. Hasil pengerjaannya rapi. Barang-barang itu dijual dari tangan ke tangan. Meski begitu, jangkauannya lumayan.

Di Jawa Timur, barang produksi Tiara dipasarkan ke Malang dan Jember, selain di Surabaya. Di luar Jawa Timur, barang-barang Tiara dipasarkan ke Bali, Sumatera, Banjarbaru (Kalimantan Selatan), dan Kendari (Sulawesi Tenggara). Produk Tiara juga sampai ke Virginia, Amerika Serikat. Dari penjualan barang-barang itu, Tiara mendapatkan hasil penjualan kotor Rp 25-30 juta per bulan, belum termasuk ongkos produksi. Keuntungan bersih Tiara sekitar 40 persen dari omzet.

Yang berbeda dari rumah-rumah produksi sejenis adalah kondisi para pekerjanya. Hanya lima dari mereka yang bertubuh sempurna. Sebanyak 37 orang dari pekerja Tiara adalah penyandang tunadaksa, satu orang tunarungu-wicara, dan dua orang penyandang kelainan saraf.

Mempekerjakan kaum difabel sebenarnya bukan kebijakan Tiara sejak awal didirikan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Lumpur Penguras Duit Negara
2013-01-06

Negara harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk korban lumpur lapindo setelah mahkamah konstitusi menolak…

K
Keyko, Ratu Muncikari dari Surabaya
2013-01-06

\"ratu muncikari\" yunita alias keyko, 34 tahun, memiliki bisnis prostitusi rapi, sistematis, dan terorganisasi. di…

L
Lagi-lagi Pasar Turi
2013-01-06

Pasar turi lama, pusat bisnis di kota surabaya, tinggal kenangan. dengan terbakarnya gedung pasar turi…