Setelah Ia Menjual Sawah
Edisi: 51/42 / Tanggal : 2014-02-23 / Halaman : 42 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Agus Supriyanto, Dewi Suci Rahayu, Agita Sukma Listyanti
MEDIO September 2009, PDI Perjuangan Kota Surabaya menggelar Rapat Kerja Cabang Khusus di Hotel Veni Vidi Vici, di dekat Tugu Pahlawan. Pertemuan itu dilakukan untuk menjaring dan mengusulkan calon dalam pemilihan Wali Kota Surabaya 2010. Suasana hati kader partai sebenarnya sedang tak enak: baru beberapa bulan berselang, calon mereka gagal dalam pemilu presiden 2009. Partai juga keok dalam pemilu legislatif.
Pengurus tak solid karena ragu apakah Bambang Dwi Hartono, kader PDIP paling senior di Surabaya, bisa diajukan lagi sebagai calon wali kota. Sebelumnya, Bambang adalah Wali Kota Surabaya 2005-2010. Lima tahun sebelum itu, Bambang wakil wali kota mendampingi Sunarto. Ketika Sunarto dimakzulkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Bambang naik pangkat. Ia menjadi wali kota pengganti pada 2002-2005. Undang-undang membatasi wali kota hanya bisa menjabat dua periode.
Rapat kemudian merekomendasikan tiga nama: Bambang D.H., Ketua Cabang PDIP Saleh Mukadar, dan Wisnu Sakti Buana. Yang terakhir adalah Wakil Ketua Cabang PDIP Kota Pahlawan. Dua nama pertama disiapkan sebagai calon wali kota dan Wisnu sebagai calon wakil wali kota. Untuk melapangkan jalan Bambang, PDIP mengajukan permohonan uji materi Pasal 58 Undang-Undang Pemerintah Daerah tentang pembatasan masa jabatan wali kota ke Mahkamah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…