Jumat Berkah Dari Taman Buaya

Edisi: 51/42 / Tanggal : 2014-02-23 / Halaman : 60 / Rubrik : INVT / Penulis : TIM INVESTIGASI, ,

Ada tradisi unik di Televisi Republik Indonesia. Setiap Jumat sore, seorang manajer unit pasti datang ke ruang kerja direksi, menenteng tas keresek hitam. Isinya lembaran rupiah bernilai jutaan.

Tentu bukan hanya para direktur yang mendapat bingkisan. Semua karyawan bagian produksi program kecipratan. Karena itulah pegawai TVRI senantiasa ceria menjelang akhir pekan. Mereka bahkan punya sebutan khusus untuk kebiasaan bagi-bagi rezeki ini: "Jumat Berkah".

"Ini tradisi yang sudah berlangsung bertahun-tahun," kata seorang produser di TVRI. Duit untuk bancakan ini, menurut dia, diperoleh dari "penyunatan" biaya produksi program.

Sumber Tempo ini dengan fasih bercerita tentang modus pegawai stasiun televisi publik itu merampok anggaran negara. Di atas kertas, bagian keuangan menyediakan biaya produksi satu program nonmusik sebesar Rp 18-25 juta untuk sekali tayang. Tapi yang benar-benar dibelanjakan hanya separuhnya. "Setengahnya dibagi-bagi," ujarnya.

Selain dari main potong biaya produksi, dana untuk "Jumat Berkah" diperoleh dari hasil penjualan iklan atau waktu siar TVRI yang tidak disetor ke kas perusahaan. Transaksi gelap semacam ini biasanya melibatkan para makelar yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai non-struktural di sana.

Para calo ini, menurut beberapa sumber Tempo di TVRI, selalu berkumpul di Taman Buaya—ini nama plaza dengan kursi-kursi besi yang melingkar di pelataran depan TVRI. Negosiasi…

Keywords: -

---

Foto Terkait