Racun

Edisi: 51/42 / Tanggal : 2014-02-23 / Halaman : 122 / Rubrik : CTP / Penulis : Goenawan Mohamad, ,


Bahasa datang, dan kemudian penghancuran. Kini orang bisa dengan mudah menulis atau membaca kata-kata yang agresif, makian kasar, dan kalimat benci yang brutal di Internet, terutama dalam Twitter. Mungkin semua itu hanya ekspresi tak matang dan gagah-gagahan anak muda. Tapi jangan-jangan tak selamanya "anak muda". Jangan-jangan ada sesuatu yang lebih serius.

"Bahasa tak semata-mata menulis dan berpikir bagiku; ia juga makin lama makin mendikte perasaanku dan mengatur keseluruhan hidup rohaniku dan tanpa sadar aku menyerah sepenuhnya kepadanya. Dan apa yang terjadi jika bahasa yang diolah itu terbuat dari anasir yang beracun…?"

Kata-kata itu ditulis diam-diam oleh Victor Klemperer di Jerman di bawah kekuasaan Nazi, antara tahun 1933 dan 1935, ketika kebencian adalah bagian dari hidup sosial-politik.

Klemperer, guru besar sastra di Universitas Teknologi Dresden, mengalami sendiri bagaimana bahasa membubuhkan marka-marka ke jalan kematian. Dikerumuni pidato, poster, pers propaganda yang terus-menerus, orang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…