Ujian Pertama Petugas Partai

Edisi: 03/43 / Tanggal : 2014-03-23 / Halaman : 32 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Widiarsi Agustina, Sundari, Rusman Paraqbueq


PERTEMUAN Kamis malam pekan lalu di rumah Megawati Soekarnoputri itu berakhir dengan tepuk tangan. Tuan rumah di Jalan Teuku Umar 27A, Menteng, Jakarta Pusat, itu terlihat sumringah. Para pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang hadir segera mengucapkan selamat kepada Gubernur Jakarta Joko Widodo. Bintang perjamuan pada malam itu mengangguk-angguk takzim.

Keputusan yang ditunggu-tunggu pendukung Jokowi akhirnya diambil Megawati pada malam itu. Setelah bertemu sejak Kamis petang, diselingi jeda tiga jam karena keduanya harus menghadiri dua acara yang terpisah Mega memerintahkan Jokowi maju menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan.

Megawati menyampaikan pesan "normatif". Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, Jokowi diminta mau bekerja keras menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, berkomitmen pada pluralisme, serta menghormati konstitusi dan Pancasila. "Yang lebih penting, Jokowi harus menyejahterakan rakyat," katanya. Ketika menyampaikan pesan, Mega didampingi putrinya, Puan Maharani, Ketua Harian Badan Pemenangan Pemilu partai itu.

Perintah malam itu baru disampaikan lisan. Mega menyatakan keputusan tertulis baru akan diberikan setelah rapat pengurus pusat partai pada esok harinya. Mega juga memutuskan penunjukan Jokowi diumumkan pada Jumat siang pekan lalu. Untuk itu, Megawati melarang Jokowi menyampaikan keputusannya kepada media massa.

Pada Jumat siang, dua lembar surat perintah pencalonan Jokowi diumumkan di kantor partai oleh Puan Maharani. Surat tulisan tangan itu menggunakan ejaan lama, misalnya "yang" ditulis dengan "jang" disusun Mega di depan Puan dan Tjahjo Kumolo. "Saya Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, memberikan mandat kepada Saudara Ir Joko Widodo sebagai petugas partai untuk menjadi calon presiden," tertulis dalam surat itu.

Meski diminta…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…