Banyak Jalan Menuju Bus Cina

Edisi: 03/43 / Tanggal : 2014-03-23 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Jobpie Sugiharto,, Sintha Maharani, Singgih Soares


KANTOR itu terkesan senyap untuk perusahaan pemenang tender pembelian 104 bus Transjakarta senilai Rp 167 miliar: PT Saptaguna Dayaprima. Menempati satu bagian ruko dua lantai di Pulogadung, Jakarta Timur, perusahaan itu hanya dijaga satu orang. Tak terlihat komputer di sana.

Pada Rabu pekan lalu, ketika Tempo datang ke kantor Saptaguna, satu-satunya penjaga menolak bicara sepatah kata pun. Bahkan ketika ditanya apakah Susanto Lioe, direktur utama perusahaan itu, bisa ditemui. Menurut beberapa orang yang ditemui di sekitar ruko, Saptaguna belum lama menempati kantor itu. "Baru dibuka setelah banyak wartawan datang ke sini," kata seorang narasumber.

Alamat Saptaguna di ruko itu tercantum dalam berbagai dokumen lelang pengadaan bus oleh Dinas Perhubungan Jakarta. Perusahaan ini berhasil meraih beberapa paket tender. Pengadaan bus dilakukan untuk memenuhi program Gubernur DKI Joko Widodo menambah 1.289 bus sampai 2017. Tapi, dari sejumlah dokumen, proyek ini diduga kuat tak beres di sepanjang prosesnya (baca "Pengumpul Pasir di Garasi Transjakarta", Tempo 10-16 Maret 2014)

Menurut Inspektorat Pemerintah DKI Jakarta, panitia lelang ditengarai mengarahkan ke perusahaan di Cina. Hampir semua bus hasil lelang senilai Rp 1,086 triliun produk Cina. Ankai memperoleh porsi terbesar, yakni 83,5 persen. Bersama beberapa perusahaan lain, Saptaguna mengikuti tender dengan mengajukan bus Ankai. Proyek ini disorot karena sejumlah bus ternyata rusak berat hanya sehari setelah pengoperasiannya diresmikan Jokowi pada 15…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?