Seorang Pemain Akrobat Dan Hujan
Edisi: 04/43 / Tanggal : 2014-03-30 / Halaman : 102 / Rubrik : SN / Penulis : Dian Yuliastuti, Seno Joko Suyono,
Tubuh Anthony Weiss menggelantung di atas kasur. Bertumpu pada kekuatan otot lengan dan perut, dia melayang-layang dengan tali. Dan, sedari menit awal, Ine Febriyanti meluncurkan kalimat-kalimat puitis. Ia memerankan empat karakter: Penelope, Dido, Phaedra, dan Ariane.
Kita tak tahu di bagian mana Ine menjadi Penelope, Dido, Phaedra, atau Ariane. Dari kalimat-kalimatnya, keempat perempuan itu tampak mengalami keresahan. Tatkala air hujan diturunkan ke atas kasur, Ine memutari kasur: mencaci, mengutuk, dan meminta dewa menghukum sang kekasih. Suara guntur seperti melumpuhkan si lelaki, yang kemudian tersungkur di salah satu sisi kasur yang basah.
Ine Febriyanti dan Anthony Weiss mementaskan teater berjudul Drop di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Jumat dan Sabtu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.