Caleg Bersih
Edisi: 04/43 / Tanggal : 2014-03-30 / Halaman : 98 / Rubrik : KL / Penulis : Haris Azhar , ,
Lewat Pemilihan Umum 2014, kita berharap Indonesia bisa menemukan anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang bersih dan cerdas untuk melanjutkan gagasan Indonesia. Indonesia adalah sebuah ruang kebersamaan yang kaya tapi penuh tantangan. Tantangan ini tak main-main: transisi politik dari masa lalu belum tuntas, kita masih mewarisi kekerasan yang masih kerap terjadi, korupsi masih merajalela, bencana ekologis meluas, hutan dan masyarakat adat dilenyapkan secara perlahan tapi pasti, kelompok rentan dan minoritas banyak yang hidup dengan waswas.
Peran DPR dipertanyakan, pengawasan tidak berjalan. Forum rapat dengar pendapat umum sering dijadikan satu-satunya cara pengawasan. Kerja legislasi sangat minim dan sering tak berkualitas, mudah dipatahkan di Mahkamah Konstitusi. Anggota DPR sedikit demi sedikit terpaksa pindah kantor ke balik jeruji kamar tahanan korupsi. Tugas penganggaran berujung mobil mewah di parkiran gedung DPR Senayan. Meski tak terjadi pada semua anggota DPR, fakta ini sudah kadung hidup di kepala masyarakat.
Problemnya, hari ini sebagian dari mereka yang menjadi anggota DPR maju kembali dalam Pemilu 2014. Berpolitik di parlemen sudah dianggap seperti warisan, bukan amanah. Evaluasi terhadap mereka pun tidak jelas. Akibatnya, tak ada pembelajaran yang genuine. Partai hanya melihat "siapa yang bisa dicalonkan untuk mendulang suara". Segala cara se-olah-olah dibenarkan oleh siapa pun yang maju menjadi calon anggota legislatif (caleg). Cara berkampanye pun tidak mendidik. Cara-cara ini…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…