Dalang Sungguhan Yang Santai

Edisi: 06/43 / Tanggal : 2014-04-13 / Halaman : 115 / Rubrik : OBI / Penulis : Endo Suanda, ,


KITA baru saja kehilangan seorang dalang wayang golek Sunda tersohor: Asep Sunandar Sunarya. Ia wafat pada usia 59 tahun (5 Mei 1955-31 Maret 2014) dan meninggalkan pelbagai hal: istri-anak, harta, peralatan kesenian, gedung padepokan, piagam penghargaan, serta idiom dan teknik pedalangan.

Yang tak ternilai adalah ingatan kita. Jika setahun rata-rata ada 150 pertunjukan, dalam 40 tahun mendalang terjumlah 6.000 kali: 6.000 kesan, 6.000 pesan, yang mengendap pada ingatan ribuan orang.

Saya ingat pada 1972 ketika mengajar tari sambil belajar main wayang di Kursus Padalangan Jawa Barat. Selama enam bulan kursus, Asep tak pernah masuk, tapi tetap datang saat "ujian". Ia mendapat nilai terbaik dalam sabet (gerak wayang). Di tangan Asep, yang kala itu baru 17 tahun, wayang-wayang tak cuma hidup, tapi mengembuskan "napas" baru, yang berbeda dengan "napas" dalang-dalang sebelumnya.

Pendapat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…