Pesta 'anyep' Partai Pemenang

Edisi: 07/43 / Tanggal : 2014-04-20 / Halaman : 34 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Widiarsi Agustina, Indra Wijaya, Sundari


JARI-jari Megawati Soekarnoputri berhenti mengetuk meja. Layar di depannya tak lagi menampilkan grafik batang penuh sebaran angka. Logo banteng bermoncong putih lambang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan muncul, diiringi ucapan selamat partai itu telah memenangi Pemilihan Umum Legislatif 2014.

Ketua umum partai itu bangkit, kemudian menyalami, mencium pipi, dan merangkul anaknya, Puan Maharani, 40 tahun. "Selamat atas kerja keras dan kemenangannya, ya," ujarnya. Buah pernikahan Megawati dengan suami ketiganya, Taufiq Kiemas, itu memimpin Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan.

Tangis Puan meledak ketika sang ibu erat memeluknya. Para tamu, yang mengelilingi dua meja bundar dan sore itu berdiskusi dengan Megawati, berdiri. Mereka adalah politikus partai Banteng, juga pengusaha, yang lalu bertepuk tangan dan ikut menyalami Puan. Jarum jam di beranda rumah Mega, Jalan Kebagusan, Jakarta Selatan, menunjuk pukul 17.00.

Empat jam setelah pemungutan suara ditutup pada pukul 13.00, Jaringan Survei Indonesia, yang disewa Badan Pemenangan Pemilu PDIP, menyelesaikan hitung cepat. Hasilnya, Jaringan menyatakan PDIP memenangi pemilihan dengan perolehan suara 18,82 persen. Partai ini unggul di 15 provinsi, termasuk semua provinsi di Pulau Jawa dan Bali.

Hitung cepat yang dilakukan berbagai lembaga dan diumumkan pada Rabu sore pekan lalu menunjukkan perolehan yang kurang-lebih sama. Partai Banteng menguasai berbagai wilayah. Partai Golkar berada di urutan kedua dengan sekitar 15 persen suara, disusul Partai Gerakan Indonesia Raya, yang memperoleh sekitar 12 persen.

Suara Partai Demokrat, yang berkuasa selama sepuluh tahun tapi digoyang aneka skandal korupsi, runtuh menjadi kurang dari separuh perolehan suara 2009. Dukungan untuk Partai Keadilan Sejahtera, yang juga diguncang kasus rasuah, pun berkurang. Adapun Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Nasional Demokrat memperoleh suara yang cukup besar. Tidak ada partai yang bisa mendapatkan tiket otomatis pada pencalonan presiden.

Inilah kemenangan kembali partai Banteng setelah Pemilihan Umum 1999. Selama sepuluh tahun sejak kekuasaan Megawati yang menjadi presiden pada 2001-2004 berakhir, partai ini berada di luar pemerintah pusat. Memang di beberapa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…