Prahara Pajak Raja Otomotif

Edisi: 08/43 / Tanggal : 2014-04-27 / Halaman : 90 / Rubrik : EB / Penulis : Agoeng Wijaya, Sukma N. Loppies, Budi Riza


LANGIT sudah beranjak gelap ketika kegiatan utama pelabuhan khusus ekspor-impor kendaraan di Tanjung Priok, Jakarta, dimulai. Sore itu, Kamis terakhir Januari lalu, MV Trans Future 3 baru saja berlabuh. Kapal berbendera Panama itu tiba di Ibu Kota setelah menempuh perjalanan jauh dari Jepang, Thailand, dan terakhir Singapura. Ada 700-an unit mobil impor di dalam perut kapal kargo raksasa itu.

Setelah kapal bersandar, satu per satu mobil Toyota Hiace, Hilux, Camry, Alphard, dan Land Cruiser menjejak darat lewat pintu khusus (ramp door) di sisi kiri buritan Trans Future 3. Puluhan juru mudi dari perusahaan bongkar-muat PT Adimas Bahtera Harapan dan PT Bandar Krida Jasindo bergegas memindahkan semua kendaraan itu ke gedung parkir berlantai lima, sekitar 200 meter dari sana.

Hampir bersamaan dengan itu, para sopir rekanan PT Toyofuji Logistics Indonesia-perusahaan jasa kargo milik Toyota Motor Corporation dan Astra International-juga bergerak cepat memindahkan sekitar 1.000 unit mobil baru siap ekspor ke lambung Trans Future. Ada Toyota Avanza, Fortuner, Innova, D40D, dan Wigo. Bongkar-muat dilakukan simultan karena kapal Trans Future harus melaut lagi ke Singapura keesokan harinya.

"Toyota memang paling banyak keluar-masuk di sini," kata seorang pegawai PT Indonesia Kendaraan Terminal yang malam itu ikut mengawasi proses bongkar-muat. Dia memantau persiapan ekspor itu sampai pukul 2 dinihari.

Padatnya aktivitas ekspor-impor Toyota dalam satu hari itu saja menunjukkan masifnya skala produksi perusahaan multinasional ini. Dua hari sebelum Trans Future bersandar di Tanjung Priok, pada akhir Januari lalu, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengumumkan kinerja ekspor mobil utuh atau completely built-up (CBU) mereka pada tahun lalu. Jumlahnya mencatat rekor, yakni lebih dari 118 ribu unit. Jumlah ini setara dengan 70 persen total ekspor kendaraan dari Indonesia tahun lalu.

Jika ditambah dengan produk mobil terurai atau completely knocked down (CKD) dan komponen kendaraan, nilai ekspor pabrik mobil yang 95 persen sahamnya dikuasai Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang tersebut mencapai US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 17 triliun. Tak salah jika pada Oktober 2013-untuk keempat kalinya dalam lima tahun terakhir-Toyota Motor Manufacturing menyabet Primaniyarta Award,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…