Teater Koalisi Yang Menjemukan

Edisi: 12/43 / Tanggal : 2014-05-25 / Halaman : 44 / Rubrik : KL / Penulis : Burhanuddin Muhtadi, ,


SUDAH sebulan lebih publik disuguhi teater koalisi yang menjemukan sekaligus memuakkan. Mengutip istilah sastrawan besar Pra­moedya Ananta Toer, drama koalisi menjelang pemilihan presiden ibarat "badai dalam secangkir kopi". Tak ada korelasi langsung dengan kepentingan pemilih secara luas. Elite politik bermanuver secara zigzag tanpa mengindahkan aspirasi konstituen dan kepentingan ideologi partainya.

Dalam leksikon ilmu politik, perilaku (elite) partai dalam berkoalisi dapat dijelaskan dalam dua model demokrasi. Pertama, model Madisonian atau demokrasi elitis yang menitikberatkan pada asumsi klasik Joseph Schumpeter (1943: 269) bahwa "pemilih hanya berguna pada saat pemilihan umum untuk bisa membentuk pemerintahan". William Riker, yang berasal dari tradisi intelektual yang sama, menyatakan bahwa "the function of voting is to control officials, and no more" (1982 : 9).

Model elitis ini mengarahkan partai menjadi office-seeking party yang dipengaruhi oleh kecenderungan semata-mata untuk meraih kekuasaan. Ini dimungkinkan karena jabatan-jabatan di pemerintahan menawarkan insentif untuk mengakumulasi sumber daya finansial melalui perburuan rente. Basis sosial massa partai bisa diabaikan dan ideologi partai bisa diketepikan. Model ini kemudian kawin-mawin dengan vote-seeking party, partai pemburu suara semua segmen demografi. Melalui penguasaan di pemerintahan, partai dapat mengeluarkan kebijakan yang diarahkan untuk meraih dukungan dalam pemilu. Akses terhadap sumber daya negara juga mampu mengatasi problem logistik kampanye.

Model kedua adalah demokrasi populis. Perilaku partai harus memiliki tautan elektoral dengan basis sosial dan ideologi partai. Inilah sumber referensi koalisi berbasis ideologi (ideologically-connected coalition), seperti ditahbiskan De Swaan (1973). Dalam konteks ini, meraih kekuasaan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…