Korban Pemalsu Lukisan
Edisi: 12/43 / Tanggal : 2014-05-25 / Halaman : 72 / Rubrik : MEM / Penulis : Dian Yuliastuti, Ananda Badudu,
Acara peluncuran buku Jejak Lukisan Palsu Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, 8 Mei lalu, berlangsung meriah. Para pencinta seni, kolektor, dan pengamat seni hadir, antara lain Budi Setiadharma, Syakieb Sungkar, Denny Saputra, Li Hauw Ming, dan Siont Tedja. Mereka pula yang membentuk Perkumpulan Pencinta Seni Indonesia (PPSI) dan menjadi pemrakarsa buku yang membeberkan seluk-beluk bisnis lukisan palsu itu.
Dalam lima-enam tahun terakhir, pemalsuan lukisan terasa ibarat penyakit yang kian parah dan mengerikan. Tapi buku itu mengungkap pengakuan salah satu dealer lukisan palsu bahwa bisnis haram tersebut telah berlangsung sejak pertengahan 1980-an. Bukan hanya milik maestro yang telah wafat, karya pelukis yang masih hidup pun dipalsukan. Salah satu korbannya adalah Srihadi Soedarsono, pelukis yang juga guru besar seni rupa Institut Teknologi Bandung.
Srihadi tak hadir dalam acara di Galeri Nasional itu. Dia dan istrinya sedang berada di Singapura untuk persiapan pameran tunggal yang akan digelar di Kompleks Gillman Barracks bulan depan. Tapi, anehnya, Srihadi skeptis terhadap acara peluncuran buku itu. Menurut dia, persoalan lukisan palsu ini sudah basi. "Kenapa tidak diangkat dari dulu?"…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kisah Seputar Petisi 50
1994-02-05Memoar ali sadikin. ia bercerita panjang mengenai petisi 50 dan sisi-sisi kehidupannya
KIAI HAJI ALAWY MUHAMMAD: TAK MUDAH MELUPAKAN KASUS NIPAH
1994-05-28Kh alawy muhammad, 66, tokoh ulama yang menjadi mediator antara pemerintah dan rakyat ketika terjadi…
Anak Agung Made Djelantik: Dokter yang Giat Mengurusi Seni
1994-04-09Memoar anak agung made djelantik, perumus konsep dasar seni lukis bali. ia pernah menggelar festival…