Dua Tari Dari Prancis
Edisi: 13/43 / Tanggal : 2014-06-01 / Halaman : 70 / Rubrik : TAR / Penulis : Seno Joko Suyono, Dian Yuliastuti, Ratnaningasih
Menggali kemungkinan tubuh untuk menghasilkan hal yang paling mustahil. Seorang penari butoh mana pun akan selalu memegang teguh doktrin itu. Mereka berusaha mengeksplorasi sisi-sisi terdalam tubuh untuk menghasilkan ekspresi yang "ekstrem". Bahkan tak segan-segan mengolah sisi gelap tubuh. Pada malam itu, dengan bantuan sorotan proyektor video yang ditimpakan ke tubuhnya, seorang penari butoh menghasilkan imaji dan ilusi yang tak terduga. Tubuhnya berubah-ubah mencengangkan.
Itu yang disajikan Yum Keiko Takayama dari kelompok A.lter S.essio di Teater Salihara, Jakarta Selatan, 21-22 Mei pekan lalu. Sebuah proyektor video ditembakkan dari atas ke tubuhnya, dan tubuhnya seperti terpecah-pecah, retak, digerayangi ribuan bakteri. Tubuhnya berubah-ubah secara cepat. Tiba-tiba noktah merah darah menghujani tubuhnya. Darah itu muncul merembes, menggenangi lantai, dan ia tergeletak seperti sosok mati bersimbah darah.
Sedangkan di Gedung Kesenian Jakarta (20 Mei), koreografer Frank Micheletti dari kelompok yang bernama aneh, Kubilai Khan Investigations, dalam panggung yang gelap-gulita, menyajikan mula-mula seorang penari perempuan mengenakan kaus dan legging muncul dengan tubuh yang berpendar dalam sinar kehijauan yang ganjil. Sinar hanya menimpa badannya. Ia menggerakkan semua sendi tubuhnya, sementara cahaya semakin lama semakin terang.
Micheletti menyajikan sebuah koreografi yang bertema dinamika hubungan antarmanusia, musim per musim. Setiap pergantian "musim",…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Diversions: Khas, Cerdas, dan Nakal
1994-02-05Sedang tumbuh di eropa grup-grup tari kelompok kecil. salah satunya yang datang di jakarta pekan…
Yang Terbebani dan Tak Terbebani Tradisi
1994-01-29Sembilan penata tari pemenang lomba tari dinas kebudayaan dki jakarta mementaskan karya masing-masing di tim.…
Baguru ka Alam Tradisi
1994-06-04Untuk ke sekian kalinya gumarang sakti diundang dalam festival internasional. tak salah pendekatan gusmiati pada…