Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung: Tak Ada Yang Bisa Menyuap Saya

Edisi: 13/43 / Tanggal : 2014-06-01 / Halaman : 108 / Rubrik : WAW / Penulis : Nugroho Dewanto, Heru Triyono, Ananda Putri


Ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Koordinator Perekonomian dua pekan lalu, Chairul Tanjung langsung bergerak cepat. Sejumlah persoalan berat sudah menanti dia. Umpamanya, menjaga stabilitas harga pangan, terutama menjelang Ramadan seperti saat ini. Masalah lain yang perlu segera dituntaskan adalah renegosiasi kontrak tambang, terutama dengan perusahaan besar seperti Freeport dan Newmont. Juga, kelanjutan megaproyek Jembatan Selat Sunda, karena keputusan presidennya sudah telanjur terbit.

Bekas Ketua Komite Ekonomi Nasional ini mengaku hanya akan tiga hari dalam sepekan berkantor di Jakarta: Senin sampai Rabu. Kamis sampai Sabtu ia akan bersafari ke daerah. "Saya pakai pesawat pribadi dengan biaya sendiri untuk memudahkan mobilitas. Saya sudah tanya Jaksa Agung, jawabnya boleh. Tapi, supaya aman, saya akan tanya juga ke KPK," ujarnya. Menurut Chairul, banyak permasalahan harus diselesaikan di daerah. Keputusan krusial yang dibuat langsung di daerah, kata dia, akan membuat roda ekonomi lebih cepat bergerak.

Sejak 2004, Chairul mengaku sudah dua kali ditawari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membantu sebagai menteri, tapi dia selalu menolak karena masih ingin mengurus bisnis. Kali ini dia tak bisa lagi mengelak. "Saya ingin membantu negara, pemerintah, dan rakyat," katanya. Sebagai menteri, Chairul mengaku tak akan mengubah gaya kepemimpinannya. "Saya bawa gaya kepemimpinan seperti di perusahaan ke pemerintahan."

Setelah dilantik, Chairul yang berjulukan Anak Singkong ini mengundurkan diri dari bisnis. Ia menyerahkan urusan CT Corp ke direksi. Ia bersumpah dalam lima bulan ini tidak akan menginjakkan kaki satu hari pun di kantornya. "But I will be back after five months and I will check what you are doing," ujarnya kepada anak buahnya.

Rabu sore pekan lalu, Chairul Tanjung menerima Nugroho Dewanto, Heru Triyono, Ananda Putri, dan fotografer Aditia Noviansyah dari Tempo di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4, Jakarta. Mengenakan batik lengan panjang dengan motif bunga, dia tak hanya menjawab pertanyaan tentang masalah ekonomi, tapi juga soal bisnis pribadi dan politik.

Pada awal Anda menjadi Menteri Koordinator Perekonomian, bursa saham seperti lesu darah menanggapi deklarasi calon presiden dan wakil presiden.

Sebagai orang pasar, saya melihat kenaikan luar biasa pada minggu kemarin. Selasa naik, Rabu naik, Kamis libur, Jumat naik, Senin naik lagi. Indeks harga saham gabungan bahkan tembus ke level 5.000. Orang hanya mau melakukan profit taking. Ini wajar. Pasar itu selalu begitu. Bukan karena isu politik, termasuk isu capres dan cawapres.

Pertumbuhan ekonomi dikoreksi menjadi 5,5 persen dari sebelumnya 6 persen. Pemerintah bakal melakukan sejumlah penghematan. Bagaimana Anda mengkoordinasinya?

Dalam makroekonomi ada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…