Medan Kedua Purnawirawan
Edisi: 16/43 / Tanggal : 2014-06-22 / Halaman : 34 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Anton Septian, Muhammad Muhyiddin, Agustina Widiarsi
MULANYA para purnawirawan itu bermarkas di lantai 17 Wisma Bakrie II, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, kantor PT Toba Sejahtra. Kini mereka berkumpul di Jalan Banyumas Nomor 5, Menteng, Jakarta Pusat. Kedua tempat dimiliki Jenderal Purnawirawan Luhut Binsar Panjaitan-jabatan terakhirnya di militer adalah Komandan Pusat Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat.
Purnawirawan itu kebanyakan lulusan Akademi Militer 1970, seangkatan dengan Luhut. Yang bintang empat adalah Subagyo Hadisiswoyo dan Fachrul Razi. Adapun yang berpangkat letnan jenderal di antaranya Sumardi. Ada juga adik kelas mereka, seperti Letnan Jenderal Purnawirawan Suaidi Marasabessy.
Di Wisma Bakrie, mereka menjadi pengurus perusahaan yang berafiliasi ke PT Toba Sejahtra milik Luhut. Di Menteng, mereka menjadi tim relawan penyokong pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam kampanye pemilihan presiden. Karena beralamat di Jalan Banyumas 5, mereka menamai diri "Bravo 5".
Kamis siang pekan lalu, tetamu mengalir ke markas Bravo 5. Sejak pagi, Fachrul Razi tak berhenti menerima calon relawan yang ingin menyatakan dukungan. Sesekali relawan menyela untuk meminta tanda tangan Fachrul-koordinator tim Bravo 5. "Hampir tiap hari saya pulang tengah malam," kata mantan Wakil Panglima TNI itu.
Kesibukan di Banyumas 5 dimulai ketika Jokowi dideklarasikan sebagai calon presiden pada pertengahan Maret lalu. Menurut Fachrul, sejak awal mereka memang mendukung Jokowi. Ketika Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengangsurkan Jokowi, Fachrul dan kawan-kawan terang-terangan memuji keputusan tersebut.
Fachrul dan kawan-kawan emoh mendukung calon presiden Prabowo Subianto walau sama-sama pernah berdinas di militer. "Saya tahu tabiat Prabowo sejak lama," ujar Luhut. Pada 1983, Luhut adalah Komandan Detasemen Penanggulangan Teror 81 Komando Pasukan Khusus dan Prabowo wakilnya. Pensiunan jenderal di kubu Jokowi banyak yang pernah menjadi atasan Prabowo.
Adapun Fachrul menjadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Perwira yang memeriksa kasus penculikan aktivis pada 1998. Di ujung pemeriksaan, Dewan Kehormatan menyatakan Prabowo bersalah karena memerintahkan anak buahnya mengambil paksa sembilan aktivis sewaktu ia menjabat Komandan Jenderal Komando Pasukan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…