Jenderal Moeldoko: Tak Ada Loyalitas Kepada Mantan Atasan
Edisi: 16/43 / Tanggal : 2014-06-22 / Halaman : 44 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Agustina Widiarsi, Amos Simanungkalit ,
PANGLIMA Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko kini harus menghadapi tudingan bahwa institusinya tak netral pada pemilihan presiden. Dari tentara di ujung paling bawah sampai pucuk pimpinan dituding menyokong salah satu kandidat.
Setelah "teguran" Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyebutkan ada usaha menarik perwira tinggi TNI berpolitik, muncul perkara baru: bintara pembina desa mengarahkan pilihan penduduk. Sejumlah informasi menyebutkan para bintara di berbagai tempat berkampanye agar masyarakat memilih "calon yang tegas"-diasosiasikan dengan Prabowo Subianto, perwira dengan pangkat terakhir jenderal.
Kini senior Moeldoko pun berseteru secara terbuka. Para purnawirawan yang terpolarisasi pada kedua kandidat saling serang di media massa. Adu bicara itu mengeras setelah bocornya surat keputusan Dewan Kehormatan Perwira yang memberhentikan Prabowo Subianto dari militer akibat kasus penculikan sejumlah aktivis prodemokrasi pada 1998.
Jumat pekan lalu, Jenderal Moeldoko mengumpulkan semua panglimanya. Rapat tiga jam lebih itu dihadiri 61 perwira tinggi. Tiga kepala staf angkatan tidak hadir dan hanya mengirimkan wakil masing-masing. Mereka dibariskan di belakang Moeldoko ketika ia menggelar konferensi pers. "Kami solid, komando ada di tangan Panglima TNI," katanya.
Kepada Agustina Widiarsi dan Amos Simanungkalit dari Tempo, yang menemuinya di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat pekan lalu, peraih bintang Adhi Makayasa 1981 ini menjelaskan situasi yang terjadi.
Apa yang Anda harapkan dalam rapat dengan para panglima itu?…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…