Impian Di Genggam Pinto
Edisi: 18/43 / Tanggal : 2014-07-06 / Halaman : 160 / Rubrik : OR / Penulis : Gadi Makitan, ,
Kurang dari setahun lalu, siapakah yang langsung paham jika disebut nama Jorge Luis Pinto? Namanya memang belum sekondang pelatih-pelatih sepak bola lain. Barangkali warga dunia juga tak ada yang peduli ketika lelaki 61 tahun ini sesenggukan saat diwawancarai stasiun radio Kosta Rika, September tahun lalu. "Saya telah bekerja sangat keras selama hidup saya untuk membawa sebuah tim bisa lolos ke Piala Dunia," katanya terbata. Lalu terdengar sedu-sedan harunya.
Pinto saat itu memang baru saja membawa tim asuhannya, Kosta Rika, melaju ke putaran final Piala Dunia Brasil 2014. Tapi kini jagat sepak bola dunia mesti menaruh hormat kepadanya. Tim Los Ticos-julukan Kosta Rika-tak sekadar berpartisipasi di sana. Mereka bahkan mampu lolos ke babak kedua dengan mempecundangi tiga raksasa sepak bola di Grup D: Uruguay, Italia, dan Inggris.
Uruguay dihantam dengan skor mencengangkan: 3-1. Italia dipaksa ke luar lapangan dengan kepala tertunduk, ditekuk 1-0. Terakhir mereka menahan Inggris seri tanpa gol. Walhasil, Kosta Rika-negara kecil di Amerika Tengah yang berpenduduk kurang dari 4 juta dan hanya menghuni tangga ke-28 peringkat FIFA-sukses menjuarai grup. Uruguay jadi runner-up. Sedangkan Inggris dan Italia silakan pulang kampung duluan.
Mempermalukan tiga negara yang pernah mengangkat trofi Piala Dunia bukan pekerjaan semalam bagi Pinto. Ini adalah kisah tentang pengorbanan waktu dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…