Lahir Di Negeri Siam

Edisi: 18/43 / Tanggal : 2014-07-06 / Halaman : 72 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


Prabowo Subianto menerima satu bundel dokumen di sela pertemuan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia di Menara Bidakara, Jakarta Selatan, pada 2006. Ia tak melirik dokumen yang diserahkan oleh staf ahli Dewan Ketahanan Pangan Nasional, Suhardi. Di dalam dokumen itu tersusun konsep anggaran dasar, penganggaran, lambang, hingga nama Partai Indonesia Raya. Kala itu Suhardi mengutarakan gagasannya menjadikan Prabowo calon presiden.

Hampir dua tahun setelah itu, tak ada tanggapan dari mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus tersebut. Prabowo, yang pada saat itu masih menjadi anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, tak setuju dengan ide pembentukan partai baru. Ia mengira konsep partai yang disodorkan Suhardi berfokus hanya pada sektor pertanian. Maklum, Suhardi sebelumnya mendirikan dan menjadi Wakil Ketua Umum Partai Kemakmuran Tani dan Nelayan.

"Pak Prabowo ingin partai yang nasionalis," kata Suhardi kepada Tempo, Senin pekan lalu. Menurut dia, Prabowo belum juga berminat meski konsep Partai Indonesia Raya telah direvisi beberapa kali sehingga lebih nasionalis.

Gagasan mendirikan partai muncul kembali pada akhir…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…