Penjaja Koran Dari Cinde Welan

Edisi: 18/43 / Tanggal : 2014-07-06 / Halaman : 80 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


Hatta Rajasa tak tergolong murid pandai di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 atau Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Palembang. "Nilainya pas-pasan. Naik kelas saja cukuplah," kata Iskandar, 50 tahun, adik Hatta, pekan lalu.

Iskandar, yang kini Bupati Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, bercerita waktu dan tenaga Hatta sewaktu remaja banyak terkuras untuk mencari tambahan uang saku dan biaya sekolah.

Hidup menumpang di keluarga mendiang Saminah, kakak sepupu bapaknya, membuat Hatta tahu diri. Dia akhirnya memilih menjadi penjual koran di sepanjang lorong Cinde Welan di Kota Palembang pada 1960-an.

Menurut Iskandar, mereka keluarga besar dengan selusin anak. Rentang umur mereka terpaut antara dua dan lima tahun. Hatta, yang lahir pada 18 Desember 1953, adalah anak kedua dan lelaki tertua dalam keluarga pasangan Muhammad Tohir Achmad dan Syarifah Siti Aisyah.

Meski Tohir asisten wedana-setingkat camat sekarang-gaji pegawai negeri tetap tak mampu mencukupi kebutuhan 12 anaknya. "Saya masih ingat, Kak Hatta sejak kecil kurus seperti kurang gizi," ujar Iskandar, anak nomor delapan, ketika ditemui di Desa Pampangan, Ogan Komering Ilir, Senin pekan lalu.

Hidup dalam keterbatasan tak menyurutkan niat Tohir menyekolahkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…