Peran Diam Murid Bang Imad
Edisi: 18/43 / Tanggal : 2014-07-06 / Halaman : 86 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,
DULU, setiap Ahad, Hatta Rajasa selalu meluangkan waktu untuk berguru ke Muhammad Imaduddin Abdulrahim. Bertempat di Masjid Salman, kompleks Institut Teknologi Bandung, sekitar 1978, mahasiswa teknik perminyakan itu tekun berburu ilmu agama dan politik ke seorang guru, yaitu Bang Imad-sapaan Imaduddin.
Tak hanya ilmu yang dicari, Hatta muda juga terjun sebagai aktivitas kampus. Bersama sejawatnya, dia menggelorakan yel menolak Soeharto kembali menjadi presiden. Di Masjid Salman, Hatta bergabung dalam program kaderisasi Latihan Mujahid Dakwah besutan Imaduddin (almarhum). "Dia itu gurunya, guru agama juga guru politik," kata Nasruddin Achmad Madjid, mantan legislator Partai Amanat Nasional.
Risiko sebagai aktivis, terutama saat unjuk rasa anti-Soeharto, Hatta dan kawan-kawannya jadi incaran aparat keamanan. Suasana kampus menjadi tidak kondusif. Jadwal kuliah terganggu. Tindakan represif militer datang sewaktu-waktu. Sedikitnya dua kali tentara menyerang Kampus Ganesha. Ujung dari hiruk-pikuk ini, pembubaran Dewan Mahasiswa ITB pimpinan Heri Akhmadi ketika itu.
Mahasiswa kalang-kabut menghadapi serangan pasukan bersenjata. Sejawat Hatta berhamburan melarikan diri. Tak sedikit yang ditangkap. Termasuk Rizal Ramli, Bambang Sukarsono, dan Al Hilal Hamdi. Ketiganya sempat jadi buron. "Hatta itu yang nyumputin (menyembunyikan) saya," ujar Hilal saat ditemui di rumahnya di Tegal Parang, Jakarta Selatan.
Hatta memang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…