Merangkai Tenun Dukungan
Edisi: 18/43 / Tanggal : 2014-07-06 / Halaman : 90 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,
Suatu hari di musim liburan di kompleks Pendopo, Palembang, 1973. Hatta Rajasa, anak seorang camat, pulang kampung, jeda dari kuliahnya di Institut Teknologi Bandung. Pemuda Hatta mentraktir makan gadis pujaannya, Oktiniwati Ulfa Dariah. Sial. Uang di saku Hatta tak cukup buat membayar makanan. "Jadinya, saya ikut bayar," kata Okke-panggilan akrab Oktiniwati-tersenyum dalam perbincangan dengan Tempo, Jumat tiga pekan lalu.
Oktiniwati adalah sulung dari lima bersaudara. Ayahnya bekerja di perusahaan minyak asing, Stanvac, dan ibunya guru. Kehidupannya sudah mapan sejak kecil.
Hubungan keduanya berlanjut hingga Okke kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Prof Dr Moestopo Beragama di Jakarta. Hatta kerap mengunjungi Okke di Jakarta.
Hatta, bagi Okke, adalah pemuda yang tak neko-neko, apa adanya. Suatu ketika Hatta mengajak nonton bioskop. Rupanya, harga tiket Rp 1.000, jauh lebih mahal daripada tiket nonton film di kampus yang cuma Rp 50. Hatta tidak memaksakan diri. "Ya sudah, akhirnya kami pulang. Saya hargai kejujuran dia," katanya.
Hatta, menurut Okke, bukan tipe pria romantis yang suka mengumbar kata-kata manis. Dia membuktikan cinta melalui tindakan. Tatkala Okke berulang tahun, Hatta menghadiahinya sebuah cincin berhias batu mulia. "Uang untuk membeli cincin dia dapat dari hasil memberi les," kata Okke.
Mereka menikah pada…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…