Meredam Gejolak Dengan Pecat

Edisi: 19/43 / Tanggal : 2014-07-13 / Halaman : 48 / Rubrik : NAS / Penulis : Ira Guslina Sufa, Iqbal T. Lazuardi S.,


Di ruang kerja Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, peristiwa ini berlangsung pada Kamis tiga pekan lalu. Dikepung sepuluh pengurus pusat Partai Golkar, Agus Gumiwang berkukuh membela diri. Dia menolak tunduk pada keputusan partainya yang menyokong pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. "Saya mencintai partai ini, tapi saya tak bisa ikut keputusan partai soal presiden," Agus mengulangi perkataannya di ruang rapat kepada Tempo.

Dia lantas membeberkan alasannya menyokong Joko Widodo dan Jusuf Kalla, pasangan calon presiden dari poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Melihat Agus bergeming meski berulang kali dibujuk, Wakil Ketua Umum Golkar Theo L. Sambuaga menyudahi rapat. Lalu Agus diminta ke luar ruangan.

Itulah rapat partai terakhir yang diha­diri Agus. Tiga hari kemudian, putra politikus senior Golkar, Ginandjar Kartasasmita, ini kaget mendengar keanggotaannya di partai yang dia geluti selama belasan tahun itu dicabut. Agus merasa pengurus Golkar yang juga kawan-kawannya tak konsisten. Dia punya alasan: tiga hari sebelum rapat terakhir, Agus mendapat surat partai. Isinya, Agus dipersilakan mendukung Jokowi-Kalla selama tak menggunakan atribut partai. Keputusan itu dinilai cacat hukum dan tak melalui mekanisme.

Nusron Wahid dan Poempida Hidayatullah mengalami nasib serupa. Kedua politikus Golkar itu dicoret keanggotaannya karena mereka memilih menyokong Jokowi-Kalla. Menurut Ketua Bidang Organisasi Golkar Mahyudin, keputusan memecat ketiga…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?