Tambah Makmur, Kian Dermawan

Edisi: 22/43 / Tanggal : 2014-08-03 / Halaman : 66 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,


FILANTROPI

Bersedekah dan membayar zakat, bagi Rini Rahmawati, 51 tahun, sudah seperti kebutuhan. Selain menyisihkan 2,5 persen penghasilan bulanannya untuk zakat, ia memberikan sedekah alias sumbangan sukarela. Eksekutif di salah satu bank swasta nasional di Jakarta ini yakin kebiasaannya menggelontorkan sumbangan itulah yang membuat rezekinya semakin moncer.

"Saya ini sudah selesai dengan urusan duniawi. Sekarang, kalau punya rezeki, saya bagikan ke orang lain saja," ujar perempuan paruh baya yang tinggal di Cibubur, Jakarta Timur, ini. Semula ia enggan terbuka soal kebiasaannya bederma. "Saya enggak mau jadi ria atau pamer," katanya.

Dulu, pada awal 2000-an, Rini selalu menyambangi kantor lembaga zakat Dompet Dhuafa bila ingin menunaikan zakat atau bersedekah. Kini, dengan adanya layanan transfer antarbank sejak 2008, Rini cukup pergi ke anjungan tunai mandiri untuk menyetorkan uang ke rekening Dompet Dhuafa. Namun, pada Kamis siang pekan lalu, ia kebetulan melintas di depan kantor Dompet Dhuafa di Pejaten, Jakarta Selatan. Keinginan untuk bernostalgia-menyumbang langsung ke kantor pusat Dompet Dhuafa-pun muncul. "Sudah lama sekali saya tidak masuk ke kantor ini," kata Rini.

Jumlah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…