Tami Grende Merenda Ambisi

Edisi: 23/43 / Tanggal : 2014-08-10 / Halaman : 61 / Rubrik : OR / Penulis : Gadi Makitan, Rofiqi Hasan,


TAK seperti remaja Denpasar pada umumnya, Tami Grende tidak bakal terlihat di gerai-gerai waralaba tongkrongan anak muda seusai jam pulang sekolah. Begitu bel tanda akhir pelajaran berbunyi pukul 15.00, gadis 17 tahun ini segera melesat ke rumah dan bersiap menjalani rutinitas lain: melatih variasi-variasi pukulan tenis bersama ayahnya, Olivier Grende. Baru pukul tujuh malam nanti mereka menuntaskan latihan.

Lapangan tenis yang digunakan Tami dan Olivier hanya berjarak 200 meter dari rumah mereka di Suwung, Denpasar, Bali. Di lapangan ini pula, saat sinar matahari pagi masih kemerah-merahan, Tami mengawali harinya dengan joging dan latihan kelincahan kaki. Setelah itu, barulah ia berangkat ke sekolah. Ini adalah kebiasaan yang dibangun Tami sejak berumur 8 tahun.

Latihan spartan semacam itu tidak sia-sia. Pada awal Juli lalu, Tami sukses menyabet gelar juara ganda putri turnamen Grand Slam Wimbledon Junior di Inggris. Saat itu, ia berpasangan dengan petenis Cina, Qiu Yu Ye. Tami menjadi petenis putri Indonesia kedua yang mengangkat trofi di turnamen bergengsi itu, setelah Angelique Widjaja menjadi kampiun tunggal putri 13…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…