Husni Kamil Manik Ketua Kpu: Saya Cuma Wasit

Edisi: 23/43 / Tanggal : 2014-08-10 / Halaman : 98 / Rubrik : WAW / Penulis : Heru Triyono, Muhammad Muhyidin, Aditia Noviansyah


HUSNI Kamil Manik menjulurkan kepalanya mendekat ke bidak yang tersebar di papan catur. Alisnya mengerut saat mengatur posisi raja hitam yang terpojok raja putih dan dua pionnya. "Lihatlah raja hitam ini, sudah pasti kalah," katanya. Husni kemudian mengambil raja hitam itu dan menyingkirkannya dari papan.

Ketua Komisi Pemilihan Umum ini sudah akrab dengan pion, benteng, kuda, menteri, dan raja sejak sekolah dasar. Kalau pas tak ada orang lain di rumahnya, ia main sendiri dengan membaca petunjuk strategi di koran. Main catur mengajarinya berhati-hati melangkah dan tidak ragu mengambil keputusan.

Ketidakraguan itu ia tunjukkan saat berlakon sebagai tokoh strategis laksana menteri ketika memimpin rapat pleno terbuka rekapitulasi suara pada 22 Juli lalu. Ia tetap melanjutkan rapat meski kandidat nomor satu Prabowo Subianto mundur dari pemilihan.

Ketika hasil rekapitulasi akan di­umumkan, Husni menjadi orang yang suaranya paling ditunggu se-Indonesia. Meski dari rekapitulasi provinsi sudah diketahui siapa pemenangnya, orang ingin mendengar langsung darinya. Ia pun mengumumkan bahwa Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi ditetapkan sebagai pemenang dengan 70,9 juta suara, unggul sekitar 8,4 juta suara dibanding lawannya, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Dalam tiga kali pemilu yang ia selenggarakan bersama tim KPU, Husni belum pernah menerima banyak perhatian seperti sekarang. Para netizen banyak yang memuji, banyak juga yang mencerca.

Belakangan, beredar foto dirinya sedang bertemu dengan orang-orang yang disebut sebagai orang A.M. Hendropriyono dan anggota tim sukses Jokowi-JK di sebuah ruangan, yang tampak seperti kamar hotel. Bukan berita itu saja, istrinya, Endang Mulyani, disinyalir pihak tertentu merupakan adik istri Jusuf Kalla, Mufidah Miad Saad. Teranyar, ia dituding menerima suap Rp 50 miliar. "Itu tidak benar," ujar Husni.

Seusai pertemuan tripartit KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), 23 Juli lalu, Husni menerima wawancara Heru Triyono, Muhammad Muhyidin, dan fotografer Aditia Noviansyah dari Tempo, menjelang tengah malam di kantornya, lantai dua gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta. Dibalut batik hitam biru, badannya tampak bertambah gemuk. "Habis rapat, makan terus," ujarnya,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…