Tangan Mega Kantor Jokowi
Edisi: 24/43 / Tanggal : 2014-08-17 / Halaman : 32 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Bagja Hidayat, Ananda Teresia,
DI hari Lebaran, agenda politik Joko Widodo tetap rapat. Setelah salat Id, ia bersilaturahmi ke rumah Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan rumah Ketua Partai NasDem Surya Paloh, lalu memanggil petinggi tim kampanyenya ke rumah dinas Gubernur Jakarta di Menteng, Jakarta Pusat. Tiga tamu hadir pada pertemuan Senin dua pekan lalu itu, yakni Rini Mariani Soemarno, Andi Widjajanto, dan Hasto Kristiyanto.
Kepada mereka, Jokowi mengulang pernyataan sebelum-sebelumnya bahwa sebagai presiden terpilih yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli lalu, ia ingin membentuk tim transisi. Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono akan berakhir pada 20 Oktober dan pada hari yang sama presiden baru dilantik oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Tugas tim itu menyelaraskan program lama dengan kebijakan baru. "Saya harus bergerak cepat karena waktunya tak banyak," Jokowi menuturkan alasan keinginannya itu pada Rabu pekan lalu.
Rini, Andi, dan Hasto adalah anggota tim utama selama kampanye pemilihan presiden. Rini, Menteri Perindustrian dan Perdagangan kabinet Presiden Megawati 2001-2004, memang jarang tampil di muka publik. Tapi ia merupakan bagian dari lingkaran terdalam dan orang kepercayaan Megawati, presiden ke-5 Republik Indonesia.
Menurut Jokowi, karena pentingnya tim transisi, ia melempar gagasan pembentukannya sejak awal. Tiga orang itu ia minta mencarikan tempat untuk markas tim. Rini kemudian menyewa sebuah rumah di Jalan Situbondo 10, Menteng. Bangunan bergaya klasik, dengan tiang besar seperti istana, ini milik keluarga seorang eksekutif PT Astra International, produsen mobil dan sepeda motor, tempat Rini, 56 tahun, membangun karier profesionalnya di bidang manajemen dan keuangan.
Rini menyodorkan konsep struktur tim yang terdiri atas ketua, wakil ketua, dan sekretaris. Mereka didampingi juru bicara, juga membawahkan empat kelompok kerja. Jokowi rupanya tak sreg. "Terlalu rumit. Saya ingin yang simpel," ujarnya. Kertas konsep yang telah dicorat-coret itu dibawa Jokowi terbang ke Solo untuk pulang sungkem ke ibunya. Empat hari di sana, ia kembali ke Jakarta pada Sabtu dua pekan lalu. Ia mengumpulkan lagi Rini, Andi, dan Hasto di rumah Situbondo 10. Mereka kembali membahas struktur tim, agar bisa segera diumumkan.
Jokowi mengubah struktur ketua, wakil ketua, dan sekretaris menjadi kepala staf dengan empat deputi. Deputilah yang akan memimpin kelompok-kelompok kerja. Rini ditunjuk sebagai ketua, dengan Andi dan Hasto menempati posisi deputi. "Pak…
Keywords: Sakti Wahyu Trenggono, KKP, Tower, Partai Amanan Nasional, BTS, PDIP, Prananda Prabowo, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…