Robot Cerdas Pembaca Emosi

Edisi: 24/43 / Tanggal : 2014-08-17 / Halaman : 68 / Rubrik : ILT / Penulis : Gabriel Wahyu Titiyoga, ,

Wall-E, robot pengumpul sampah dalam film animasi produksi Pixar Animation Studios, membuat banyak orang terkesan. Tokoh utama dalam film yang diluncurkan enam tahun lalu itu mungkin menjadi kreasi yang paling digemari karena tingkah dan emosinya mirip manusia. Di dunia nyata, riset tentang robot yang "punya perasaan" terus berkembang. Juni lalu, SoftBank, penyedia layanan seluler di Jepang, memperkenalkan Pepper. Dialah robot pertama yang diklaim bisa memahami emosi manusia.

Teknologi artificial intelligence (AI) milik Pepper membuatnya bisa berinteraksi bak manusia. Orang makin tertarik kepada Pepper karena desainnya yang menggemaskan. Wajah bulat Pepper dengan bibir membentuk senyum ramah membuat robot itu disambut ramai saat diluncurkan di Tokyo. Dua lengan dan jemari kerap bergerak serasi saat dia berkomunikasi. Dilengkapi dengan bagian dasar beroda, Pepper bisa mengajak lawan bicaranya menari.

Pepper adalah humanoid, robot yang dibuat dengan bentuk meniru fisik manusia. Pepper menggunakan "mesin emosi" dan sistem kecerdasan buatan berbasis komputasi awan. Dengan sistem seperti itu, Pepper mampu menganalisis gestur tubuh, ekspresi, dan suara lawan bicaranya. SoftBank menyatakan orang bisa berkomunikasi dengan Pepper seperti ketika menghadapi kawan atau keluarga.

"Orang kadang dianggap seperti robot karena mereka tak punya emosi atau perasaan," kata Masayoshi Son, Direktur Eksekutif SoftBank, saat memperkenalkan Pepper di Tokyo, Juni lalu. "Untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia, kami memberi robot perasaan dan emosi."

Perkembangan robot begitu cepat dalam dua dekade terakhir. Dulu belum ada prosesor dengan kecepatan tinggi yang bisa…

Keywords: -

---

Foto Terkait