Wabah Ganas Dari Sungai Ebola
Edisi: 25/43 / Tanggal : 2014-08-24 / Halaman : 286 / Rubrik : INT / Penulis : Eko Widianto, ,
SEBUAH bangunan bilik bercat putih kusam berdiri di antara pohon tua di Kota New Kru, Liberia. Bilik itu adalah satu toilet yang digunakan 20 keluarga. Sebuah ember kosong terpacak di bilik itu. Namun tak ditemukan keran air di dalamnya. "Kalau mau buang air atau mandi, harus membeli seember air 20 dolar Liberia (sekitar Rp 2.500)," kata Esther Doe, penduduk New Kru, sambil menggendong cucunya, Sabtu pekan lalu.
Sungai menjadi tujuan ketika orang tak punya uang. Di sana aktivitas memasak, mencuci, minum, dan buang air bisa dilakukan gratis meski lokasinya berjarak puluhan kilometer. Ada juga yang bahkan buang air besar di lahan kosong.
Dari 50 ribu rumah, hanya 500 rumah yang dinilai sehat saat petugas kesehatan melakukan survei. "Lingkungan di sini sangat miskin, sanitasi kurang dan orang tidak berpendidikan," kata Tamba Bundor, pemimpin tim relawan kesehatan setempat, mitra badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan anak-anak dan pendidikan, UNICEF.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 325 juta keluarga di Afrika hidup tanpa air bersih dan 644 juta keluarga tanpa sanitasi dasar. Sementara itu, dari semiliar orang di seluruh dunia yang masih membuang kotoran secara terbuka, 227 juta berada di Afrika; 9 dari 10 tinggal di daerah pedesaan.
Liberia merupakan satu dari empat negara Afrika Barat yang terjangkit Ebola. Wabah ini telah menewaskan 932 orang dari…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…