Joko Widodo, Saya Tak Mikir Atletis Atau Gemuk

Edisi: 27/43 / Tanggal : 2014-09-07 / Halaman : 42 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Ananda Teresia, ,


SEBAGAI orang yang terbiasa bekerja efisien, Joko Widodo membayangkan sebuah kabinet yang trengginas setelah ia dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober nanti. Karena itu, di Tim Transisi ada kelompok kerja yang khusus menggodok konsep postur kementerian. Sejauh ini, sudah ada lima opsi: mempertahankan 34 kementerian, melakukan perampingan menjadi 27, menjadi 20-24 kementerian, membentuk kabinet berbasis ideologi Trisakti Bung Karno, dan opsi gabungan.

Dalam opsi penggabungan, misalnya, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perikanan digabung menjadi Kementerian Kedaulatan Pangan. Namun semua itu masih kajian. Jokowi masih menunggu 15 September dan langsung menempatkan menteri di pos-pos pada opsi yang dia pilih. Sedangkan wakilnya, Jusuf Kalla, lebih berani dengan menyodorkan opsi 34 kementerian sebagai postur yang ideal.

Meski menginginkan kabinet yang cekatan dan trengginas, Jokowi terantuk problem gemuknya jumlah pegawai negeri di tiap kementerian. Penggabungan dua kementerian atau lebih jelas akan menimbulkan problem penempatan birokrat. "Dari pengalaman saya menjadi gubernur dan wali kota, kepala dinas tak bisa langsung dihilangkan," katanya. Berikut ini penjelasan Jokowi tentang postur kabinet yang ia bayangkan kepada Ananda Teresia dari Tempo.

***

Kabinet…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…