Di Kuching Mereka Dibekuk
Edisi: 28/43 / Tanggal : 2014-09-14 / Halaman : 78 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Jajang Jamaludin, Singgih Soares, Yuliawati
Taufik Noor Isya baru satu jam meninggalkan Pos Perlintasan Batas Indonesia-Malaysia di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, menuju Kuching, Sarawak, Jumat dua pekan lalu. Selepas magrib itu, saat liaison officer Kepolisian RI di Kuching tersebut melintasi Kota Serian, telepon selulernya berdering. Meski tak mengenal nomor yang masuk, komisaris polisi itu langsung mengangkat teleponnya.
Tak disangka, peneleponnya adalah seorang perwira di Polisi Diraja Malaysia. Dia memberitahukan, polisi Malaysia menangkap dua orang Indonesia di Hotel Citadines, Jalan Simpang Tiga, Kota Kuching. Yang mengagetkan Taufik, sang perwira bercerita, ketika diperiksa, keduanya menunjukkan kartu anggota polisi. "Tapi saya tak langsung percaya," kata Taufik kepada Tempo, yang menemuinya di Kuching, Jumat pekan lalu.
Taufik meminta si perwira mengirim foto kedua orang tersebut. Beberapa detik kemudian, dua foto masuk ke telepon seluler Taufik. Wajah Ajun Komisaris Besar Idha Endri Prastiono dan Brigadir Kepala M.P. Harahap pun terpampang pada foto kartu identitas mereka. Taufik segera menelepon Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto.
Waktu itu, Arief sedang blusukan dalam perjalanan dari Mempawah menuju Temaju, wilayah yang juga berbatasan dengan Malaysia. Karena Taufik belum bisa menjelaskan duduk perkara penangkapan, Arief meminta dia memastikan lagi kejadian itu. Taufik segera meminta izin Polisi Diraja bertemu dengan Harahap dan Idha malam itu juga. Namun permintaan itu langsung ditolak. "Alasannya, mereka masih menjalani pemeriksaan intensif," ujar Taufik.
Adapun Arief, begitu tiba di Temaju, sekitar pukul 23.00, langsung berupaya melaporkan peristiwa itu ke Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman di Jakarta. Sial, sinyal telepon di Temaju buruk. Berkali-kali mencoba, Arief gagal menghubungi Sutarman. Baru esoknya dia bisa berbicara dengan Kepala Polri.
Sutarman meminta Arief mengutus Wakil Kepala Polda Kalimantan Barat Komisaris Besar Hasanuddin ke Kuching. Ketika Hasanuddin hendak berangkat, Arief memberi pesan khusus: jika pelanggaran kedua polisi itu tak terlalu berat, usahakan agar mereka bisa dipulangkan ke Indonesia. "Biar kita tindak di sini," kata Arief.
Hasanuddin pun terbang ke Kuching bersama Direktur Narkotika Polda Kalimantan Barat Komisaris Besar Hendi Handono dan Kepala Polsek Entikong Ajun Komisaris Husni Ramli. Di Kuching, rombongan diterima Kepala Kepolisian Sarawak Deputi Komisioner Datuk Wira Muhammad Sabtu bin Usman, yang didampingi Direktur Narkotika Kepolisian Sarawak Malaysia Superintendent Lukas.
Tapi masalah yang membelit Idha dan Harahap ternyata sangat serius. Polisi Diraja…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…