Pelukis Kaca Dengan 400 Wayang
Edisi: 28/43 / Tanggal : 2014-09-14 / Halaman : 115 / Rubrik : OBI / Penulis : Haryadi Suadi,, ,
Sebagai wong Cerbon, saya punya gagasan memamerkan semua kesenian tradisional Cirebon pada pertengahan 1975. Saya ingin memperlihatkan kepada masyarakat bahwa Cirebon memiliki berbagai corak dan bentuk kesenian yang khas, mandiri, dan berbeda dari kesenian Jawa pada umumnya. Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, tempat saya mengajar, menyetujui gagasan ini. Maka saya pun berkeliling ke berbagai wilayah di Cirebon, dari Indramayu hingga Gegesik. Dalam waktu singkat, saya dapat menghimpun sejumlah karya seni, dari wayang golek cepak hingga barong kepet.
Yang sulit dicari adalah lukisan kaca. Jenis kesenian ini hampir punah. Kalaupun ada, senimannya sudah tua, berumur 60-an tahun. Satu-satunya pelukis kaca yang masih muda dan hasil karyanya dianggap terbaik adalah Rastika, lelaki yang lahir di Desa Gegesik Kulon pada 1942 dan masih tinggal di desa itu.
Saya pun mengunjungi rumah Rastika dan memperhatikan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…