Wira-wiri Tim Transisi
Edisi: 29/43 / Tanggal : 2014-09-21 / Halaman : 32 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Agustina Widiarsi, Muhamad Rizki, Ananda Teresia
PANGGILAN telepon tengah malam mengagetkan Andi Widjajanto pada awal September lalu. Ajudan seorang gubernur di ujung telepon mengatakan telah berjam-jam mencari nomor telepon Deputi Kantor Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla itu. Sebab, bosnya sudah 12 jam lebih menunggu sang Deputi di Plaza Senayan, Jakarta Selatan.
Gubernur itu, menurut Andi, siap menjadi narasumber dan diuji sebagai calon menteri. Merasa aneh, Andi menyatakan tak pernah menghubungi gubernur atau mengurusi seleksi menteri. Gubernur sebuah provinsi di luar Pulau Jawa itu akhirnya sadar telah ditipu. "Ternyata ada yang mengaku-aku Andi dari Transisi dan mengajak dia bertemu di Plaza Senayan," katanya di Kantor Transisi, Rabu pekan lalu.
Kantor Transisi dibentuk Jokowi untuk menyiapkan pelbagai hal hingga ia dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober nanti. Dipimpin Rini Mariani Soemarno, tim ini awalnya memiliki empat deputi: Andi Widjajanto, Hasto Kristiyanto, Anies Baswedan, dan Akbar Faizal. Jokowi kemudian menambah satu deputi, yaitu Eko Putro Sandjojo.
Para deputi menerima banyak pesan di telepon seluler, yang sebagian besar berhubungan dengan posisi menteri. Sebagian dikirimkan oleh pejabat aktif, yang mengatakan ingin masuk kelompok kerja di Rumah Transisi. Ada pula yang nekat datang ke Kantor Transisi di Jalan Situbondo 10, Menteng, Jakarta Pusat.
Aneka pintu ditempuh, terutama melalui politikus partai koalisi penyokong Jokowi. "Kami tahu diri dan menolak mereka dengan halus," ujar Hasto Kristiyanto. Ia enggan menceritakan siapa saja pejabat yang merapat. "Situasi lagi sangat sensitif," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Situasi memang "sensitif", terutama yang berhubungan dengan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam rapat kabinet di Istana Kepresidenan, Jumat dua pekan lalu, Yudhoyono mengkritik cara kerja Tim Transisi, yang dianggap main selonong ke tiap kementerian tanpa koordinasi.
Yudhoyono mengatakan kerap menerima pengaduan dari menteri dan pejabat yang mengeluhkan undangan dan surat dari Tim Transisi. Mereka kebingungan, siapa yang sebenarnya ditunjuk sebagai penanggung jawab mewakili Tim. Dua hari sebelumnya, Sekretaris Kabinet Dipo Alam telah bertindak. Ia mengedarkan surat yang melarang kementerian-kementerian meladeni permintaan Tim Transisi jika belum berkoordinasi dengan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…