Cerita Tentang Uang Rapat Jumbo

Edisi: 30/43 / Tanggal : 2014-09-28 / Halaman : 34 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Agustina Widiarsi, Muhammad Muhyiddin, Ananda Teresia


SUARA Joko Widodo meninggi ketika membicarakan rancangan anggaran tahun depan. Presiden terpilih ini menganggap alokasi dana pembangunan tak cukup untuk menjalankan program pemerintahannya. Ia mengaku sudah punya jalan keluar: "Akan saya mulai dari efisiensi anggaran dinas di kementerian."

Kepada peserta road map perekonomian yang digelar Asosiasi Pengusaha Indonesia di Jakarta, Kamis pekan lalu, ia menceritakan besarnya pos rapat dan perjalanan dinas pemerintah, yang mencapai Rp 37 triliun lebih. Sekitar Rp 18 triliun di antaranya dianggarkan untuk rapat. "Itu perjalanan dinas dan rapat apa kok sampai triliunan?" ujar Gubernur Jakarta ini. "Ini tidak masuk akal, karena mestinya diefisienkan."

Menurut Jokowi, dengan kondisi keuangan negara yang berat, penyelenggaraan rapat seperti itu seharusnya ditinjau kembali. Ia menganggap tak masuk akal rapat digelar di hotel mewah, sementara kantor kementerian memiliki ruang yang layak. "Saya dan Pak JK pengusaha, yang menghitung uang serupiah-dua rupiah," katanya.

Jokowi, 53 tahun, menceritakan pengalamannya menghemat pengeluaran kantor pada waktu menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta. Dimulai dari hal sepele, seperti mengurangi pembelian kertas dan tinta, kata dia, dihasilkan penghematan Rp 4,2 triliun setahun.

Kepada Tempo yang menemuinya, Kamis pekan lalu, Jokowi bertekad merampingkan anggaran rapat itu hingga 40 persen. Ia menyatakan telah meminta Tim Transisi pimpinan Rini Mariani Soemarno menyelesaikan formulasinya. "Kami sedang menghitung ulang bagaimana penghematan harus dilakukan," ujarnya.

Jokowi mengatakan sulit membayangkan besarnya dana rapat dan perjalanan dinas yang bahkan melebihi anggaran pembangunan mass rapid transit di Jakarta. Proyek transportasi massal yang mulai dibangun pada awal pemerintahan Jokowi sebagai Gubernur Jakarta ini menelan biaya Rp 16 triliun dari pinjaman Japan International Cooperation Agency. Anggaran rapat juga melebihi nilai proyek rel jalur gandaJakarta-Surabaya senilai Rp 10,78 triliun. "Bayangkan jika separuh anggaran perjalanan dinas dipindahkan untuk membangun infrastruktur lain, seperti perbaikan jalan di pantai utara, atau membenahi kampung nelayan," kata Jokowi.

Menurut Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto, kenaikan anggaran rapat dan perjalanan dinas sebenarnya bukan hal baru. Selama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, meski berulang kali ditekan, tetap saja alokasinya naik signifikan setiap tahun. Pada 2009, anggaran perjalanan dinas Rp 2,9 triliun dan melompat hingga Rp 32 triliun pada tahun ini.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…