Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad: Tak Ada Kendala Panggil Mega
Edisi: 30/43 / Tanggal : 2014-09-28 / Halaman : 148 / Rubrik : WAW / Penulis : Heru Triyono, Anton Septian, Muhamad Rizki
SAMBIL mengelus janggut, Abraham Samad menggeleng. Ia merendahkan suara, lalu mengatakan, "Beberapa tokoh yang untouchable akan ditangkap." Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ini kemudian bersandar kembali ke kursi dan menarik kaku kedua sudut bibirnya. "Sabar, akan kami ungkap," ucapnya.
Abraham dan timnya sudah mengungkap korupsi yang dilakukan banyak orang. Dari pengusaha kondang, jenderal polisi, ketua umum partai, sampai yang teranyar: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik. Tapi itu dianggap belum cukup. Publik mendesaknya menyelesaikan kasus lain yang mahabesar, Bank Century dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Dulu ia memang berjanji mengungkap kedua kasus ini.
Kasus yang disebut terakhir ini jelas menjadi bola salju yang akan semakin besar dan bisa menekan pemerintah yang baru. "Pak Boediono saja, yang wakil presiden aktif, kami panggil. Apalagi Ibu Mega," kata Abraham, menanggapi desakan itu. Mega yang dimaksudkan adalah Megawati Soekarnoputri, petinggi PDI Perjuangan dan mantan presiden.
Abraham mengaku sudah mengambil langkah yang diperlukan agar penyelidikan KPK terhadap kasus korupsi besar yang sedang digebernya tidak terganggu. Karena itu, Abraham risau menunggu hasil seleksi Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, yang telah menetapkan 11 nama baru pemimpin KPK. "Kalau yang terpilih tidak baik, akan jadi pengganggu kinerja KPK," katanya.
Berakhirnya tugas Busyro Muqoddas sebagai pemimpin KPK pada Desember 2014 membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk panitia seleksi, yang diketuai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin. Maka KPK akan diisi pemimpin baru untuk menggantikannya-jika Busyro tidak terpilih lagi. "Panitia harus cermat dan selektif," ucapnya.
Selasa pagi pekan lalu, Abraham bertanya-jawab dengan Heru Triyono, Anton Septian, Muhamad Rizki, dan fotografer Eko Siswono Toyudho dari Tempo selama dua jam penuh di kantornya di Jalan H R. Rasuna Said, Jakarta. Dia berbicara dengan bebas dan tanpa keraguan. "Tidak, saya tidak takut," katanya. Abraham mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Simpel, dengan rambut tersisir rapi ke depan, mirip aktor Gary Iskak selagi cepak.
Calon pemimpin KPK kini tengah digodok Panitia Seleksi di Dewan. Siapa yang Anda harapkan muncul dari sana?
Jika orang yang terpilih tidak sesuai, akan melukai masyarakat yang mencintai Indonesia bebas korupsi.
Anda ragu akan kredibilitas panitia seleksi?
Saya hanya khawatir.
Apa syarat yang harus dimiliki pemimpin KPK, selain rekam jejak yang baik dan penguasaan ilmu hukum serta hukum beracara yang mumpuni?
Banyak yang pintar, tapi yang dibutuhkan adalah integritas. Itu jadi taruhan di KPK. Minimal integritasnya harus sama dengan pemimpin KPK jilid III (komisioner KPK saat ini, Abraham Samad dan kawan-kawan). Panitia harus teliti karena hasil seleksi itu berhubungan dengan panjangnya waktu seleksi.
Maksud Anda?
Jangan menyeleksi dengan waktu terbatas.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…