Adi Tukun: Berziarah Pun Kami Dulu Takut...
Edisi: 31/43 / Tanggal : 2014-10-05 / Halaman : 64 / Rubrik : LAY / Penulis : Dian Yuliastuti, Seno Joko Suyono,
PADA 2005, saya sedang main ke rumah orang tua di Sei Rampah. Di sana ada Joshua Oppenheimer. Joshua memperkenalkan diri sedang membuat film tentang keluarga saya, terutama tentang pembunuhan abang saya. Dia menjelaskan bahwa ia merekam para pelaku yang membunuh abang saya. Joshua juga kemudian memberikan buku Embun Berdarah.
Fotokopian buku itu saya baca dan kami bahas. Di buku ditulis bahwa ayah saya guru silat, padahal ayah saya petani. Selama ini Ibu dan abang yang lain pernah bercerita tentang pembunuhan abang saya meski tak seberapa jelas ceritanya. Dari cerita mereka, pada bulan Ramadan, Ramli serta dua kakak laki-laki dan perempuan saya lainnya dipanggil dua kali ke kantor Bintara Urusan Teritorial dan Perlawanan atau Buterpra. Pada panggilan kedua, Ramli tidak boleh pulang. Dia ditahan di bioskop dekat kantor Buterpra. Ia kemudian dipindahkan ke Sei Rampah, yang jaraknya jauh, 12 kilometer dari rumah. Tiga minggu di sana, Ramli lalu dipindahkan ke bioskop lagi sampai ia diangkut dengan truk pada malam hari.
Pada 2012, Joshua menanyakan apakah saya sanggup melihat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…