Dua Srikandi Penyelamat Muka

Edisi: 31/43 / Tanggal : 2014-10-05 / Halaman : 78 / Rubrik : OR / Penulis : Aditya Budiman, Gadi Makitan,


Sebuah pesan pendek mendarat di telepon seluler Junaidi, Sabtu dua pekan lalu. Isinya kekhawatiran sang istri tercinta, Supeni, akan peluang Sri Wahyuni Agustiani dalam perebutan medali di Asian Games 2014. Supeni mengirimkan pesan langsung dari Moonlight Garden Venue, Incheon, Korea Selatan, tempat cabang angkat besi digelar. "Ayah, berat angkatannya," tulis Supeni singkat.

Posisi Yuni—panggilan akrab Sri Wahyuni—memang kritis saat itu. Angkatan clean and jerk-nya hanya membawa dia ke peringkat keenam. Kalau snatch-nya juga jelek, Yuni akan pulang dengan tangan kosong. Toh, Junaidi yakin Yuni akan mampu membalikkan keadaan. "Saya yakin Yuni mendapat medali. Kalau enggak perak, ya, perunggu," katanya kepada Tempo di kediamannya di Bekasi, Selasa pekan lalu.

Keyakinan Junaidi terwujud. Menjelang sore, sebuah kabar gembira mampir ke teleponnya. Yuni, yang turun di kelas 48 kilogram, sukses menggondol medali perak. Ia meraih total angkatan 187 kilogram (snatch 80 kilogram dan clean and jerk 107 kilogram). Emas direbut Margarita Yelisseyeva, lifter Kazakstan, yang mencatat angkatan total 194 kilogram.

Junaidi sebenarnya tidak asal menyampaikan keyakinan. Dia tahu Yuni bukanlah lifter sembarangan. Tiga bulan sebelum Asian Games, anak asuhnya itu sukses menyabet medali…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…