Jenderal Penyusup Di Operasi Woyla
Edisi: 32/43 / Tanggal : 2014-10-12 / Halaman : 92 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,
Leonardus Benjamin Moerdani meminta secarik kertas dari Teddy Rusdy. Di kertas itu, ia menulis: "Dear Pak Yoga, from now on, the show is mine! ââ¬â LBM". Asisten Intelijen Pertahanan dan Keamanan itu kemudian meminta Teddy, Perwira Pembantu VII Staf Intel Hankam, menyampaikan pesannya kepada Jenderal Yoga Soegomo, Kepala Badan Koordinasi Intelijen, di pusat pengendalian krisis, 400 meter dari pesawat DC-10 Sumatera. Saat itu Selasa dinihari, 31 Maret, 33 tahun lalu.
DC-10 Sumatera adalah markas terbang Benny Moerdani dan 24 personel Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), yang dipimpin Letnan Kolonel Sintong Panjaitan. Mereka sedang bersiap merebut pesawat DC-9 Woyla yang pada 28 Maret dibajak di Bandar Udara Don Muang, Bangkok, 12 menit setelah lepas landas dari Palembang.
Para pembajak itu anggota Komando Jihad. Semuanya berjumlah lima orang: Abu Sofyan, Zulfikar Johan, Abdullah Mulyono, Wendy Muhammad Zein, dan, sebagai pemimpin, Mahrizal. Mereka bersenjata pistol, granat, dan mungkin dinamit.
Kolonel Teddy segera menyampaikan pesan Benny kepada Yoga, yang langsung membalasnya di kertas yang sama: "Ok, Ben, do it. Sukses. ââ¬â Yoga". Begitu Benny membaca pesan itu, "Raut mukanya sumringah," ujar Teddy saat ditemui Tempo, pertengahan September lalu. "Let's do it," ia mengutip kata-kata Benny…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…