Karet Tumbang, Emas Melayang
Edisi: 35/43 / Tanggal : 2014-11-02 / Halaman : 110 / Rubrik : EB / Penulis : Pingit Aria, Aseanty Pahlevi, Riyan Nofitra
Kesialan mulai menimpa Rusdi bersamaan dengan menurunnya harga karet. Mewarisi kebun dari leluhurnya, petani di Desa Rantau, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, itu akhirnya menyerah. Dia jual warisan itu ke perusahaan kelapa sawit. "Pertengahan tahun ini saya jual," katanya kepada Tempo, Ahad dua pekan lalu.
Hasil jual kebun itu ia belikan mesin diesel merek Dongfeng, yang kemudian digunakannya untuk memompa air di lokasi tambang emas di kampungnya. Ia memutuskan alih profesi, mengikuti banyak rekan dan tetangganya yang lebih dulu tergoda berburu emas. Apes bagi Rusdi, di lubang pertama yang ia gali itu tak ditemukan konsentrat emas. Dia mulai bangkrut.
Kepalang tanggung, Rusdi mencoba peruntungan ke lokasi lain di Gua Boma, area penambangan lain di Monterado. Hasilnya lumayan, setidaknya dibanding saat dia menoreh karet. "Paling sedikit bisa dapat Rp 200 ribu per hari dari menambang," katanya.
Tapi keberuntungan Rusdi tak bertahan lama. Longsor yang terjadi pada 4 Oktober lalu menutup Gua Boma yang jadi tumpuan mata pencariannya. Di sana ia juga kehilangan 18 rekannya sesama penambang yang terkubur longsoran.
Seperti halnya Rusdi, kisah para penambang di Gua Boma itu tak jauh beda. Banyak dari mereka sebelumnya adalah petani atau pekebun, yang terpaksa mencari alternatif sumber rezeki setelah harga getah karet tak mampu lagi mencukupi hidup mereka. Penurunan harga komoditas perkebunan di pasar dunia dalam beberapa bulan belakangan telah berimbas jauh sampai ke pelosok-pelosok daerah tempat karet dan hasil kebun itu berasal.
Dari Kabupaten Landak, misalnya, Bety dan sang suami dulu biasa pergi sejak subuh untuk menyadap karet. Sampai pukul 8 pagi, keduanya bisa mengumpulkan 10-13 kilogram getah. Dengan harga…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…