Saat Jamaat Dirundung Kejahatan Perang

Edisi: 37/43 / Tanggal : 2014-11-16 / Halaman : 128 / Rubrik : INT / Penulis : Baiq Atmi Sani Pertiwi, ,


SEJAK Selasa awal November lalu, polisi Bangladesh memperketat pengamanan di Dhaka, ibu kota negara itu, karena ada rencana protes massa partai Islam, Jamaat-e-Islami. Prajurit Penjaga Perbatasan pun dikerahkan untuk berpatroli di seluruh penjuru kota. Deputi Kepolisian Metropolitan Dhaka Komisaris Masudur Rahman berjanji akan melindungi warga beserta properti mereka.

Rencana protes Jamaat dengan turun ke jalan muncul setelah pengadilan kejahatan perang di Dhaka menjatuhkan hukuman mati bagi Mir Quasem Ali, orang nomor dua di partai itu, pada Ahad dua pekan lalu. "Quasem Ali dihukum mati karena pembunuhan Jashim," kata jaksa penuntut, Ziad al-Malum, seperti dikutip Tribune, Senin pekan lalu. Jashim adalah remaja pejuang kemerdekaan Bangladesh yang tewas pada 1971.

Jamaat mengeluarkan dua instruksi bagi anggotanya. Pertama, menggelar doa nasional pada Selasa pekan lalu—tepatnya pada hari peringatan Asyura. "Meminta berkah dari Allah Yang Mahakuasa agar pemimpin utama Jamaat segera dibebaskan," ujar Pelaksana Tugas Pemimpin Jamaat Maqbul Ahmed dalam rilis di situs Jamaat, Senin pekan lalu. Kedua, Jamaat memerintahkan gerakan protes nasional mulai Rabu hingga Jumat pekan lalu.

Demonstrasi pada Kamis pekan lalu sempat berlangsung ricuh. Sekitar pukul satu siang, aktivis Jamaat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…