Sinar Surya Di Sekitar Istana

Edisi: 39/43 / Tanggal : 2014-11-30 / Halaman : 32 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Agustina Widiarsi, Riky Ferdianto, Ananda Teresia


PARA pengawal dan anggota Pasukan Pengamanan Presiden di sekitar Presiden Joko Widodo mulai terbiasa dengan kehadiran Surya Paloh. Ketua Umum Partai NasDem itu bisa datang setiap waktu ke Istana Kepresidenan. Ia biasanya datang dengan Chevrolet Escalade, lalu memarkir mobilnya itu di halaman Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Surya akan masuk melalui pintu belakang Istana, menuju kantor Jokowi.

Surya bisa datang ke Istana pada pagi, siang, sore, bahkan malam hari. Kali lain, ia tiba-tiba-tiba terlihat di ruang VVIP Bandar Udara Halim Perdanakusuma, mengantar Presiden. Seperti ketika Jokowi bertolak ke Beijing, Cina, Sabtu tiga pekan lalu. Ajudan dan beberapa pengawal Presiden bergeser dan memberi tempat dengan gerakan hormat ketika Surya mendekat lalu berbicara serius dengan Jokowi.

Pada Rabu pekan lalu, Surya berjalan tergopoh menapaki tangga Istana Merdeka. "Kami berdiskusi soal efek kenaikan harga bahan bakar minyak," kata politikus dan pebisnis 63 tahun itu seusai pertemuan satu jam.

Topik bahan bakar, jika benar itu alasan Surya datang ke Istana, sudah dibahas pada malam sebelumnya. Jokowi mengundang para ketua umum partai anggota koalisi, yaitu Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, serta Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso.

Para ketua umum membawa sekretaris jenderal partai masing-masing pada pertemuan ketiga petinggi koalisi penyokong Jokowi ini. Diskusi di Wisma Negara pada Selasa malam pekan lalu itu, antara lain, membahas perkembangan di Senayan. Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari koalisi non-pemerintah menggalang hak interpelasi tentang kenaikan harga bahan bakar.

Seorang peserta pertemuan kepada Tempo menuturkan, malam itu Surya mengingatkan Presiden Jokowi agar segera mengisi posisi-posisi di pemerintahan yang masih kosong. Posisi yang dimaksud adalah Jaksa Agung, Kepala Badan Intelijen Negara, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Tiga jabatan itu belum diisi ketika Jokowi mengumumkan kabinetnya pada akhir bulan lalu.

Menurut politikus itu, sebagian peserta pertemuan tersenyum. Mereka menganggap pernyataan Surya "bersayap" karena para peserta rapat tahu NasDem sedang keras menyorongkan Prasetyo sebagai calon Jaksa Agung. Surya mengajukan nama Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum 2005-2006 dan anggota Fraksi Partai NasDem…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…