Beringin Terbelah Pisau Koalisi
Edisi: 40/43 / Tanggal : 2014-12-07 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Agustina Widiarsi, Mitra Tarigan, Muhammad Muhyiddin
WAKIL Presiden Jusuf Kalla ikut sibuk ketika baku hantam antarkubu pecah di markas Partai Golkar, kawasan Slipi, Jakarta Barat, Selasa pekan lalu. Kolega-koleganya di partai beringin menelepon Kalla, yang memimpin Golkar pada 2004-2009, termasuk Ketua Umum Aburizal Bakrie.
Aburizal berbicara hampir sejam dengan Kalla. Ia menjelaskan masalah partai, sesuai dengan versinya. Ia juga mempertanyakan izin penyelenggaraan musyawarah nasional (munas)ââ¬âhasil keputusan pengurus pusatââ¬âdi Bali yang belum diterbitkan kepolisian. Kepada Kalla, Aburizal meminta pendapat tentang cara menyelesaikan konflik yang semakin panas itu.
Kalla mengaku menyarankan penggantinya itu memundurkan jadwal musyawarah serta mengakomodasi semua kandidat ketua umum. Ia juga menyarankan pemilihan melalui pemungutan suara. "Ical belum setuju soal waktu," tutur Kalla.
Kalla mengaku juga berbicara melalui telepon dengan Agung Laksono, Wakil Ketua Umum Golkar, yang belakangan ditunjuk menjadi Ketua Presidium Penyelamat Partai oleh kubu penentang Aburizal. Agung datang ke rumah dinas Wakil Presiden di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, esok harinya.
Dalam pertemuan Kamis pagi itu, Kalla menyebutkan berbicara soal penyelamatan partai dengan Agung. Ia juga menawarkan diri jadi mediator untuk mempertemukan para elite partai yang sedang berseteru sebelum musyawarah digelar. Ia mengatakan tidak tahu apakah sarannya diterima. "Yang jelas, kami sudah membicarakan semua opsi, termasuk pentingnya pertemuan sebelum munas," kata Kalla.
Kalla menampik anggapan telah melakukan intervensi. Ia mengaku punya kewajiban mengingatkan koleganya sebagai kader partai. Ia mengatakan setuju terhadap keputusan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, yang melarang munas versi Aburizal di Bali.
Ia menyatakan tak yakin munas bisa berjalan damai. "Sederhana saja memahaminya: enggak nyampe 200 saja kemarin tenteng-tenteng bawa parang, berkelahi melempar batu. Bagaimana kalau lebih?" ujarnya.
l l l
BENTROK pendukung Aburizal dan penentangnya pecah di markas Golkar, Senin pekan lalu. Massa penentang, terdiri atas orang-orang berseragam loreng Angkatan Muda Partai Golkar, dikomandoi Yorrys Raweyai. Penentang Aburizal terdiri atas Agung Laksono, Hajriyanto Y. Thohari, Agus Gumiwang, Priyo Budi Santoso,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?