Ramai-ramai Ke Luar Angkasa

Edisi: 40/43 / Tanggal : 2014-12-07 / Halaman : 164 / Rubrik : ILT / Penulis : Gabriel Wahyu Titiyoga , ,


Namanya Philae, dan ia telah "berjalan" jauh: 6,4 miliar kilometer. Philae, robot penjelajah yang diluncurkan ke ruang angkasa sepuluh tahun silam, telah menorehkan langkah bersejarah. Rabu, 12 November lalu, pukul 23.05 WIB, ia berhasil mendarat di atas permukaan komet Churyumov-Gerasimenko.

Tiga kali ia terpental ketika mencoba mendarat—sampai akhirnya pukul 23. 05 ia berhasil berlabuh di permukaan yang bergravitasi rendah dan tengah meluncur deras itu. "Aku tak percaya ini terjadi. Rasanya luar biasa. Kami sudah menunggu peristiwa ini sejak dulu," kata Profesor Monica Grady, ilmuwan yang ikut merancang dan mewujudkan gagasan pendaratan di atas permukaan bintang berekor ini, di Ruang Pusat Kendali Misi Luar Angkasa Rosetta di Darmstadt, Jerman.

Hingga pekan lalu, Philae masih tergolek sendirian di pinggir sebuah kawah tak dikenal. Sedangkan satelit bernama Rosetta, wahana induk yang selama ini telah membawanya terbang jauh, bergerak pada orbitnya.

Komet yang disinggahi Philae berjarak 510 juta kilometer dari bumi. Dengan jarak sejauh itu, sinyal radio dari bumi yang bergerak dengan kecepatan cahaya pun perlu hampir 30 menit untuk mencapai Rosetta dan Philae.

Sebelum terpaku di lokasi pendaratannya, Philae sempat mengirim informasi perdananya: ada molekul organik di komet itu. Para ahli menyebutkan Philae saat ini tengah "tidur panjang" dan diyakini akan "hidup kembali" jika baterainya mendapat suntikan sinar matahari. Sukses Philae membuka babak baru penjelajahan antariksa. Proyek senilai 1 miliar pound sterling memburu komet itu dikembangkan ilmuwan ESA bersama Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Kompetisi petualangan ke luar angkasa yang bermula pada pertengahan 1950-an seperti berulang kembali. Amerika Serikat dan Uni Soviet, dua negara terkuat setelah Perang Dunia II usai, mengerahkan sumber dayanya untuk riset antariksa.

Uni Soviet meraih poin pertama setelah meluncurkan misil balistik antarbenua R-7 ke luar angkasa, 4 Oktober 1957. Roket itu membawa Sputnik-1, satelit bulat buatan berdiameter 58 sentimeter. Sputnik-1 adalah satelit yang mengorbit bumi. Gelombang radio yang dipancarkan Sputnik-1 saat itu dapat dideteksi oleh stasiun radio di bumi. Total jarak yang ditempuh Sputnik-1 selama tiga bulan di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…