Jalur Orang Dalam Miras Selundupan
Edisi: 40/43 / Tanggal : 2014-12-07 / Halaman : 178 / Rubrik : EB / Penulis : Akbar Tri Kurniawan, Iqbal Muhtarom, Bernadette Christina M
PATROLI itu digelar serentak oleh tiga kantor wilayah Bea dan Cukai di Palembang, Lampung, dan Merak pada ÃÂJumat pekan terakhir Oktober lalu. Di setiap tim terdapat satu pegawai dari Direktorat Penindakan dan Penyidikan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Petugas dari Jakarta inilah yang memimpin ke mana patroli harus bergerak.
Anggota intelijen yang bergabung mendapat satu tugas rahasia, yaitu melacak 37 unit truk Fuso yang berangkat dari Pekanbaru, Riau, beberapa hari sebelumnya. Beberapa hari berburu, tim mulai mendapat sasaran. Mereka mencegat belasan truk saat sedang berjalan.
Di Palembang, mereka menangkap 14 truk, di Lampung 10 truk, dan 2 truk dicegat di Merak. Isinya satu truk mengangkut sepeda motor Harley-Davidson yang sudah dipereteli (CKD), satu truk berisi pakaian bekas, dan sisanya berisi puluhan botol minuman beralkohol. "Semuanya ditengarai masuk tanpa izin," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono, Senin pekan lalu.
Seorang pejabat Bea dan Cukai mengatakan keberadaan truk pengangkut minuman memabukkan itu telah diendus tim Bea dan Cukai pusat dari laporan rahasia seorang pengusaha. Dia menyebutkan akan ada pasokan minuman keras (miras) impor golongan C atau kandungan alkohol 20-55 persen dari Pekanbaru menuju Jakarta. Pasokan itu sebagai persiapan perayaan tahun baru mendatang.
Belasan truk milik CV Putra Brata Bhakti, Jakarta Barat, itu digelandang ke kantor wilayah. Khawatir ada penukaran barang bukti, tiga hari kemudian semua truk ditarik ke kantor pusat Bea dan Cukai di Rawamangun, Jakarta Timur. Di sana sudah menunggu Menteri Keuangan Bambang BroÃÂdjonegoro, yang menginspeksi hasil tangkapan pada Rabu awal November. "Isinya (merek) Jack Daniel's," ucapnya.
Seorang pejabat Kementerian Keuangan mengatakan kedatangan Bambang awalnya direncanakan dengan menggelar konferensi pers. Namun rencana itu dibatalkan oleh Agung Kuswandono secara sepihak tanpa alasan yang jelas.
Agung menyangkal anggapan bahwa pembatalan untuk menutup-nutupi keterlibatan anak buahnya. "Kami belum siap karena tim melakukan pencacahan," ujarnya.
Pembatalan itu membuat tim yang menangkap kecewa. Alasannya impor minuman ilegal ini merupakan tangkapan terbesar sepanjang 2014. Salah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…