Aroma Serambi Mekah

Edisi: 40/43 / Tanggal : 2014-12-07 / Halaman : 64 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


Ratusan batu nisan di Gampong Pande itu menjadi saksi bisu masa lalu Aceh yang gemah ripah. Ada yang dipagari, seperti Makam Tuan Di Kandang dan Putroe Ijo, tapi lebih banyak yang terserak di sela pohon bakau yang ditanam pasca-tsunami 2004. "Di sini awalnya pusat Kesultanan Aceh Darussalam," kata Rusdi Sufi, sejarawan Universitas Syiah Kuala, Aceh, kepada Tempo, awal bulan lalu.

Aceh Darussalam merupakan kerajaan yang didirikan pada 1507 oleh Sultan Ali Mughayat Syah, hasil penyatuan Kerajaan Lamuri, Perlak, Pasai, Pidie, dan Lingga. Sistem hubungan internasional mengubah wajah Aceh. Setelah Portugis menguasai Malaka pada 1511, para pedagang, terutama Islam, mencari pelabuhan baru untuk berdagang rempah-rempah. Dan di Acehlah mereka menemukan pelabuhan baru itu.

Aceh Darussalam membuka bandar alternatif pada 1514 di muara Krueng (Sungai) Aceh. Letaknya di ujung utara Pulau Sumatera, pintu masuk Selat Malaka. Fungsi pelabuhan itu mirip seperti Singapura saat ini: menjadi hub, menghubungkan pedagang dari berbagai penjuru dunia.

Dalam Nathaniel's Nutmeg, Giles Milton mencatat kejayaan pelabuhan Aceh yang oleh pelaut Eropa disebut Achin. Mengutip catatan pelaut Inggris, Sir James Lancaster, Milton menyebutkan Bandar Aceh Darussalam merupakan kota kosmopolitan saat dia mendarat pada 5 Juni 1602. "Di pelabuhan, bersandar 16 kapal, di antaranya dari Gujarat, Bengal, dan Semenanjung Malaya," kata Lancaster. "Ini merupakan pusat perdagangan yang penting, meski bukan sumber langsung rempah-rempah."

Kesultanan berpanji pedang dan bulan-bintang itu membeli rempah-rempah dari India dan Arab di barat dan dari pulau-pulau lain di Nusantara di timur. Dari Tidore, mereka mendapatkan cengkeh. Dari Kepulauan Banda, mereka mengimpor pala. Rusdi yang berumur 72 tahun itu mengatakan rempah-rempah dipusatkan di ibu kota, Bandar Aceh Darussalam, yang dekat dengan pelabuhan di Gampong Pande—berarti kampung tempat pandai besi.

"Posisi pelabuhan itu sekarang sudah jadi laut karena abrasi,"…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…