Kontrak Janggal Terminal Merak

Edisi: 42/43 / Tanggal : 2014-12-21 / Halaman : 126 / Rubrik : EB / Penulis : Bernadette Christina M, ,


RENCANA Oiltanking melepas terminal bahan bakar minyak di Merak, Banten, didengar Ari Soemarno pada akhir 2013. Ari, yang menjabat Ketua Kamar Dagang dan Industri Jerman-Indonesia (Ekonid), dikabari oleh Direktur PT Oiltanking Nusantara Persada Coenraad D. Huebner, yang merupakan anggota Ekonid. Kepada Ari, Huebner juga meminta masukan tentang siapa yang mungkin tertarik membeli.

Dalam pertemuan di kantor Ekonid di Jalan Haji Agus Salim, Jakarta, itu, Ari menyarankan Oiltanking menawarkan terminal tersebut kepada PT Pertamina (Persero). Sebagai badan usaha penyalur BBM terbesar di Indonesia, Pertamina berkepentingan memiliki terminal penyimpanan ini. Tapi Ari mengaku tak mau menghubungkan atau ikut campur dalam transaksi ini.

Lama tak mendengar kabar, Ari dikabari soal perkembangan terakhir penjualan terminal pada awal Agustus 2014. Ketika itu, dia diundang sebagai Ketua Kelompok Kerja Energi Tim Transisi dalam sebuah diskusi. Dalam kesempatan itu, mantan Direktur Utama Pertamina ini bertemu dengan seorang kolega dari Singapura yang mengabarkan bahwa terminal BBM di Merak telah terjual. Ari mengira Pertamina akhirnya membeli terminal ini. Di luar dugaan, sang kolega mengatakan fasilitas penampungan minyak itu dibeli perusahaan swasta.

"Swasta mana yang berani beli? Nekat amat swasta Indonesia mau beli, karena Oiltanking saja rugi.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…