Catatan Akhir Tahun

Edisi: 44/43 / Tanggal : 2015-01-04 / Halaman : 10 / Rubrik : SDR / Penulis : Arif Zulkifli, ,


PEMBACA budiman, sebentar lagi 2014 berlalu; apa yang bisa kita katakan tentang tahun bergolak itu?

Satu yang terpenting adalah pemilihan umum presiden. Dilangsungkan dengan segenap keriuhan—dengan fitnah, intrik, bahkan sumpah-serapah—inilah pemilu pertama yang diikuti hanya oleh dua kandidat. Pertarungan yang diametral: kami atau kalian, menang atau kalah, habis atawa menghabisi. Masyarakat terbelah. Media sosial menjadi padang kurusetra yang senyata-nyatanya.

Jurnalisme lalu diharapkan menjadi "peneduh". Tapi bagaimana peran itu seharusnya dijalankan?

Dalam prinsip jurnalisme damai, dalam liputan konflik sosial di satu kawasan, "teduh" dicapai terutama dengan menyajikan kisah-kisah yang menggambarkan harmoni dua pihak yang berseteru. Dalam liputan konflik Ambon atau Poso, misalnya, media yang meneduhkan adalah yang menulis proses baku bae…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Surat dari Redaksi
1994-05-14

Tayangan, kolom khusus tentang masalah televisi dan pengaruhnya sehari-hari. penggarapannya diserahkan kepada sutradara garin nugroho,33.…

S
Surat dari Redaksi
1994-04-16

Tempo tenis selibriti berlangsung di lapangan ums 80, kuningan, jakarta. sejumlah menteri, pejabat sipil maupun…

S
Surat dari Redaksi
1994-02-05

Wawancara kemala atmojo (redaktur pelaksana matra) dengan ria irawan melengkapi laporan utama tempo. tragedi kematian…