Sutradara Terbaik Cahaya Dari Timur: Beta Maluku, Membangun Kedamaian Melalui Sepak Bola
Edisi: 44/43 / Tanggal : 2015-01-04 / Halaman : 120 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,
DI ruang ganti, di depan teman-teman satu tim, Salembe berteriak lantang, "Kalau wasit kasih curang, biar saja. Kalau kita ditekel jatuh, berdiri lagi." Hari itu tim sepak bola Maluku, yang terbang ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi nasional U-15 Indonesian Cup, tengah berduka. Semangat bertanding tim Maluku mendadak lenyap setelah tim lawan dari Jakarta mengalahkan mereka. Salembe dan teman-teman menganggap kekalahan itu terjadi lantaran wasit berpihak kepada lawan.
Bagi penonton, adegan itu mungkin sekadar bagian dari syarat sebuah film bertema olahraga. Bahwa ketika satu tim mengalami tekanan dan putus asa, pelatih atau rekan satu tim bakal bertindak sebagai pemberi motivasi. Tapi, bagi sutradara Angga Dwimas Sasongko, adegan di paruh akhir Cahaya dari Timur: Beta Maluku itu memiliki pesan yang lebih dalam. "Bahwa apa pun yang dilakukan pemerintah pusat tak usah membuat nelangsa. Berdiri lagi. Tunjukkan bahwa kita satu, bahwa kita orang yang tak gampang menyerah," kata Angga saat ditemui di kantor Visinema Pictures, perusahaan film yang ia dirikan pada 2008, di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…