Memburu Hak Tanah Tanpa Surat
Edisi: 43/43 / Tanggal : 2014-12-28 / Halaman : 82 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,
Kafe itu menampakkan wajah mentereng dengan cat hijau menyala. Tapi ruangan di dalamnya ternyata kosong melompong. Hanya meja dan bangku berselimut debu yang mengisinya. Ayu Cafe Lhoknga di Gampong Mon Ikeun, Aceh Besar, itu ternyata sejak awal tahun lalu sudah tutup.
Padahal kafe ini sempat menjadi primadona di daerah itu. Hidangan mi Acehnya dikenal lezat. Sejumlah selebritas juga presenter kuliner pernah berkunjung ke sana. Seiring dengan berjalannya waktu, bukannya semakin maju, sebaliknya pamor kafe ini semakin redup. Pada 2011, pemiliknya, Ruslaili, meninggalââ¬âtatkala jumlah pengunjung kafenya menurun. Anak sulung Ruslaili, Wahyu Satria, hanya bisa menduga-duga penyebab kebangkrutan bisnis keluarganya itu. "Mungkin pelanggan tak mempercayai hasil racikan kami," kata pemuda 22 tahun itu. Kini Wahyu bekerja di Warkop Jubir Banda Aceh.
Ruslaili dan anaknya adalah salah satu korban tsunami Aceh. Air bah itu tak hanya melenyapkan harta benda Ruslaili, tapi juga istrinya, Sulasmi. Bersama tiga anaknya, Ruslaili sempat tinggal di sebuah barak pengungsian yang letaknya tak jauh dari bekas rumah mereka.
Duka Ruslaili menjadi-jadi lantaran ia kesulitan mendapatkan bantuan pembangunan rumah di tempatnya mendirikan kafe mi Aceh sebelum tsunami. Penyebabnya, sertifikat tanahnyaââ¬âbukti bahwa lahan itu hak miliknyaââ¬âikut…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…